Internasional KELAS INTERNASIONAL STAINU

Menunggu Maghrib Bahas Maghribi

Sab, 27 Juli 2013 | 04:00 WIB

Kenitra, NU Online 
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Maroko bekerja sama dengan PCINU Maroko mendiskusikan Islam dan masyarakat negeri berjuluk Maghribi.
<>
Kegiatan bertajuk "Manhaj Keislaman Ghorbul Islami" tersebut mendaulat Ust. H. Arya Bagus Aji Shofin sebagai narasumber. Kegiatan bertempat di  Gria Wisma STAINU Jakarta, Kenitra, Maroko Kamis, (25/7) ini dibuka pada pukul 14.30 GMT waktu setempat.

Pada pembukaan, narasumber yang sedang berjuang meraih gelar doktor tersebut menyinggung sejarah awal terbentuknya penduduk Maghrib atau Maroko, agar mudah untuk memotret wajah Islam yang ada di masyarakatnya.

“Penduduk Maroko adalah terbentuk dari empat unsur yang berbeda, mulai dari unsur Yunani, Barbar, Afrika dan Arab, sehingga wajah Islam yang dapat tergambar dari Maroko sangatlah menarik jika di potret dari berbagai sisi,” ucapnya.

Ketika memotret masyarakat Maroko dari tiga kerangka piramida, baik manusianya, sosio kultural, dan sosio politik, maka akan tergambar bahwa manhaj keislaman  dengan kajian fiqhnya, maqosid as-syari’ahnya, sufistiknya, scientifiknya, dan kritik sastranya.

“Sekalipun ini hanya potret yang masih sangat kurang sempurna, namun untuk sementara, ini lah yang bisa kita gambarkan terkait manhajnya,” katanya. 

Ahmad, salah satu mahasiswa STAINU asal Cirebon memberikan komentarnya di akhir acara denganadanya akan kajian ilmiah ini.

“Alhamdulillah dengan adanya kajian seperti ini, saya mendapat banyak ilmu dan jadi lebih mengetahui bahwa Maroko adalah negeri yang sangat menarik untuk dikaji, sekalipun dari seribu macam sisi.”

Diskusi ilmiah yang berakhir pada pukul 17.00 waktu Maroko tersebut dihadiri mahasiswa STAINU Jakarta, mahasiswa Indonesia lainnya dan Ketua PCINU Maroko, H Ali Syahbana.


Redaktur    : Abdullah Alawi 
Kontributor: Nizar Presto