Internasional BERITA DUKA

Mursyid Tarekat Tijaniyah Syekh Muhammad Arobi Wafat

Sen, 19 November 2018 | 12:13 WIB

Mursyid Tarekat Tijaniyah Syekh Muhammad Arobi Wafat

Syekh Muhammad Arobi bin Mahdi al-Maghribi (tengah).

Rabat, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Mursyid Tarekat Tijaniyah, Syekh Muhammad Arobi bin Mahdi al-Maghribi baru saja mengembuskan napas terakhirnya, pada hari Senin (19/11) pada pukul 06.10 GMT pukul 13.10 WIB di kediamannya, kota Skhirat, Maroko.

Salah satu penyair Kerajaan Maroko, Habib Abdul Karim Baqasy al-Idrisi memberitakan berita duka ini melalui akun WhatsApp-nya. Ia mendoakan agar jenazah husnul khatimah.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Mari Kita doakan yang terbaik, Sayyidi Muhammad Arobi bin Mahdi barusan mengembuskan nafas terakhir kembali ke haribaan-Nya. Alfatihah... Insyaallah, husnul khotimah," tulis murid Syekh Arobi yang setiap tahun ke Indonesia itu.

Muhammad Arobi bin Mahdi, ulama yang ahli fiqih itu lahir pada tahun 1926. Ia menempuh studi di Pondok Pesantren Alma, kota Agadir Maroko. Tak ayal ia juga dikenal sebagai Imam Masjid Jami' al-A'dzom kota Skhirat sejak zaman Raja Hasan II, ayah dari Raja Maroko yang saat ini Muhammad IV.

Almarhum dilantik menjadi Mursyid Tarekat Tijaniyah pada usia 14 tahun oleh gurunya, Syekh Ahsan Ba'qili al-Hassani sebab keilmuannya yang piawai dalam berbagai disiplin ilmu. Adapun sanad emas Syekh Muhammad Arobi bin Mahdi al-Maghribi dari Syekh al-Qutb Ahsan Ba'qili dari Syekh al-Qutb Husen al-Ifrani dari Syekh al-Ghauts Arobi bin Sayih dari Syekh al-Qutb Ali at-Tamasiniy dari Maulana Syekh Qutb al-Maktum Ahmad Tijani.

Sebelumnya, ulama yang kharismatik itu memiliki banyak murid dari Indonesia, seperti di Jakarta, Cirebon, Brebes, Demak dan lainnya. Kunjungannya ke Indonesia di kediaman Habib Umar Muthohar Semarang Jawa Tengah pada tahun 2013.

Kunjungan tersebut menyita banyak perhatian, saat ia berkata kepada Ketua Jatman, Habib Luthfi bin Yahya di depan hadirin, "Aku melihat kota Madinah al-Munawwaroh di wajahmu, Wahai Habib Luthfi." (Ahmad Shohibul Muttaqin/Kendi Setiawan)