Internasional

PBB Serukan Penggalangan Dana USD765 Juta untuk Bantu Yaman

Sel, 29 Maret 2022 | 20:00 WIB

PBB Serukan Penggalangan Dana USD765 Juta untuk Bantu Yaman

Salah satu kondisi warga Yaman di lokasi pengungsian. (Foto: UNHCR)

Jakarta, NU Online

Setelah mengalami defisit bantuan ke Yaman, Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyerukan penggalangan dana 765 juta Dollar Amerika (USD) dalam enam bulan ke depan agar masyarakat Yaman bisa tetap terbantu.


Dikutip dari Anadolu Agency, Badan pangan global itu mengatakan bahwa tingkat kelaparan berada pada rekor tertinggi, di mana 13 juta orang hanya bisa mengandalkan bantuan.


Bulan lalu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB juga memperingatkan bahwa 11 juta orang (di Yaman) berhadapan dengan kelaparan karena kekurangan dana untuk kegiatan penyelamatan jiwa di Yaman.


Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.


Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan hampir 80 persen atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta berada di bahaya kelaparan, menurut laporan PBB.


Sebelumnya, Kepala Program Pangan PBB, David Beasley dilaporkan The Associated Press mengatakan, pihaknya kini harus menanggung kebutuhan pangan untuk 13 juta rakyat nyaman yang kini terancam kelaparan. Kondisi ini berdampak pada situasi sulit WFP.


"Kami memberi makan 13 juta orang di negara berpenduduk 30 juta orang, dan kami kehabisan uang," kata Beasley, berbicara dari ibu kota Yaman, Sanaa, Februari 2022 lalu.


Beasley mengatakan agensinya terpaksa memotong jatah menjadi dua untuk 8 juta orang Yaman karena kekurangan dana. "Kami mungkin akan memangkasnya menjadi nol. Apa yang kamu pikir akan terjadi? Orang-orang akan mati. Ini akan menjadi bencana besar," kata Beasley.


Menurut data PBB, sekitar 811 juta orang tidak memiliki cukup makanan di seluruh dunia dan diperkirakan 45 juta orang di 43 negara berisiko kelaparan. Beasley mengatakan WFP membutuhkan tambahan 9 miliar dolar untuk memenuhi meningkatnya permintaan bantuan pangan di seluruh dunia.


"Dengan kekayaan senilai $430 triliun (yang dimiliki konglomerat) di dunia saat ini, seharusnya tidak ada satu anak pun yang meninggal di mana pun di Bumi ini,” ungkap Beasley.


Sejak pandemi melanda, lebih banyak orang terancam kelaparan secara global, yang memberikan tekanan luar biasa pada WFP, kata Beasley. Saat ini, 285 juta orang di seluruh dunia menghadapi ancaman kelaparan, yang membuatnya lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan Yaman.


"Di Yaman, anak-anak dan keluarga-keluarga ini telah membayar harga yang cukup lama untuk perang yang mereka hadapi. Sudah waktunya perang berakhir. Saat ini yang saya lihat adalah anak-anak dan keluarga meminta makanan,” kata Beasley.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muhammad Faizin