Riyadh, NU Online
Putera Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman menegaskan, Saudi memegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang toleran dan moderat. Bin Salman juga menyebutkan, Saudi bertekad untuk terus memerangi ekstremisme dan terorisme.
“Kami tidak akan membiarkan siapapun menyerang kedaulatan negara kita dan membahayakan keamanannya,” kata Muhammad bin Salman dalam pidatonya saat Saudi merayakan hari nasional ke-88, Ahad (23/9), sebagaimana dikutip Arabnews.
Muhammad bin Salman mengatakan, Saudi tidak akan membiarkan benih-benih ekstremisme dan terorisme berkembang. Baginya, Islam adalah agama yang damai dan penuh kasih.
“Tidak ada tempat bagi seorang yang melihat dalam perang kita melawan ekstremisme sebagai sarana untuk menyebarkan degradasi moral dan mengeksploitasi agama guna mencapai tujuannya,” jelasnya.
Selain itu, Muhammad bin Salman juga menyinggung soal Visi Saudi 2030. Ia menuturkan, lembaga-lembaga pemerintah telah menetapkan prinsip-prinsip transparansi dan keadilan untuk meningkatkan integritas, memerangi korupsi, dan mencapai tujuan dari rencana reformasi Visi 2030.
“Visi 2030 merupakan langkah untuk melihat ke masa depan, dan berusaha menempatkan Saudi di garis depan dari negara-negara lain dengan tindak lanjut terus menerus, bimbingan, dan dukungan dari Raja Salman,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Muhammad bin Salman juga menyampaikan terima kasihnya kepada Allah karena telah menjadikan Saudi sebagai negara yang meliputi Makkah dan Madinah, kota dimana dua masjid suci umat Islam berada.
Dengan demikian, imbuhnya, Arab Saudi menjadi negara pelayan umat Islam yang menjalankan ibadah haji dan umrah. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas untuk memudahkan para jamaah melaksanakan ibadah haji dan umrah. (Red: Muchlishon)