Internasional

Relawan di Iran Manfaatkan Masjid untuk Produksi Masker

Sel, 7 April 2020 | 12:00 WIB

Relawan di Iran Manfaatkan Masjid untuk Produksi Masker

Masker-masker yang sudah jadi tersebut kemudian dibagikan ke rumah sakit dan tempat lainnya yang membutuhkan di ibu kota Teheran dan kota-kota lainnya. (Foto: AFP/Atta Kenare)

Teheran, NU Online
Para perempuan Iran yang tergabung dalam Basij–relawan milisi yang setia pada pendirian Islam di Iran–memanfaatkan Masjid Imamzadeh-Masum di Teheran, Iran sebagai tempat pembuatan masker. Ini menjadi salah satu langkah warga Iran untuk memerangi virus corona (Covid-19).
 
Ada sekitar 15 relawan perempuan yang membuat masker di masjid itu. Masing-masing memiliki tugasnya sendiri-sendiri. Ada yang bertugas memotong kain. Ada yang menjahitnya. Memilah dan kemudian melipat masker yang sudah jadi. Sementara laki-laki yang berada di ruangan lain membuat sarung tangan plastik. 

Masker-masker yang sudah jadi tersebut kemudian dibagikan ke rumah sakit dan tempat lainnya yang membutuhkan di ibu kota Teheran dan kota-kota lainnya. 
 
Seorang relawan bernama Fatemeh Saidi (27) menuturkan, kelompoknya tersebut—Basij–biasanya pergi ke lokasi perang Iran-Irak saat libur tahun baru Persia untuk melayani para turis. Namun karena adanya pandemi virus corona, mereka tidak bisa lagi melakukan itu.

"Tahun ini, karena penyebaran virus corona, perjalanan antarkota dilarang dan kami tak bisa pergi ke sana. Jadi kami datang ke sini untuk melayani warga. Kami sudah mengerjakan ini selama lebih dari sebulan," kata Fatemeh, diberitakan france24, Senin (6/4).
 
Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengaku, negaranya saat ini menghadapi situasi yang sulit karena harus menghadapi virus corona (Covid-19) dan sanksi Amerika Serikat (AS) sekaligus. Sebagaimana diketahui, AS menjatuhkan hukuman pada Iran karena negeri para Mullah itu menarik diri dari perjanjian nuklir pada 2018. 
 
Iran merupakan salah satu negara yang paling terdampak virus corona—urutan ketujuh. Merujuk data worldometers, hingga hari ini virus corona di Iran mencapai 60.500, dengan 3.739 kematian dan 24.236 sembuh. 

Pemerintah Iran menempuh beragam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona seperti membatalkan Shalat Jumat di kota-kota besar di Iran, menangkap penyebar hoaks terkait virus corona, melarang ekspor masker wajah selama tiga bulan dan memerintahkan seluruh pabrik untuk meningkatkan produksinya, dan menangguhkan penerbangan Iran Air ke Eropa.
 
Pemerintah Iran juga melarang kegiatan di sekolah dan universitas, mengurangi jam kerja, menangguhkan acara budaya dan olahraga, serta mendesak warganya agar tetap tinggal di dalam rumah. Bahkan sejumlah provinsi di Iran mengeluarkan instruksi agar hotel dan tempat wisata ditutup.
 
 
Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan