Internasional

Sambut 1 Abad NU, Nahdliyin di Tunisia Ngaji Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun

Sel, 31 Januari 2023 | 12:00 WIB

Sambut 1 Abad NU, Nahdliyin di Tunisia Ngaji Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun

Menyambut 1 abad NU, Nahdliyin di Tunisia yang merupakan para mahasiswa ngaji kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun, Selasa (31/1/2023). (Foto: Dok. PCINU Tunisia)

Tunis, NU Online

Berbagai macam ekspresi dan kegiatan yang dilakukan oleh warga NU dalam menyambut peringatan 1 Abad NU, termasuk Warga NU (Nahdliyin) di Tunisia. Mereka ngaji kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun, Selasa (31/1/2023).


Kegiatan ngaji magnum-opus Ibnu Khaldun tersebut diampu langsung oleh Mustasyar PCINU Tunisia yang juga sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi di Sekretariat PCINU Tunisia, Rue El-Jazira, Tunis. 


Ibnu Khaldun merupakan cendekiawan, filsuf, pemikir, dan ilmuwan asal Tunisia. Tokoh yang juga dikenal sebagai Bapak Sosiologi Dunia ini merupakan cendekiawan muslim yang karya-karyanya berpengaruh, menginspirasi, dan dikaji di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Melalui kitab Mukaddimah, Ibnu Khaldun menegaskan tentang pentingnya membangun peradaban. 


"Melalui ngaji kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun ini, saya ingin para kader muda NU di Tunisia menjadi Khaldunian. Ibnu Khaldun merupakan sosiolog yang melihat pentingnya membangun peradaban dengan cara memperkuat gotong-royong, menjadikan sejarah sebagai pelajaran, dan sungguh-sungguh menegakkan keadilan,” ujar Zuhairi.


Dengan rutin mengkaji pemikiran dan gagasan Ibnu Khaldun, lanjut dia, ke depan akan lahir para cendekiawan NU yang lahir dari Tunisia yang akan mewarnai Indonesia dengan gagasan-gagasan cemerlang.


Menurut Zuhairi, teori-teori Ibnu Khaldun tentang peradaban perlu terus dikaji dan diimplementasikan. Salah satu teorinya yang penting dalam mengisi 1 abad NU ini adalah, bahwa Ibnu Khaldun mengatakan, "al-insanu madaniyyun bi al-thabi” yang maknanya setiap manusia di dunia ini membutuhkan manusia lainnya. 


“Teori Ibnu Khaldun yang satu ini mengajak kita semua sebagai manusia untuk saling bahu membahu membangun budaya gotong-royong, saling mencintai, toleransi, dan menebar kasih sayang terhadap sesama dalam kebidupan berbangsa dan bernegara ini. Nilai-nilai tersebut menjadi spirit yang harus dihidupkan dalam membangun peradaban yang berperikemanusiaan dan berkeadaban,” jelas Zuhairi.


Ngaji kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun ini menjadi kegiatan rutinan PCINU Tunisia yang diikuti tidak kurang dari 50 mahasiswa. Zuhairi Misrawi berpesan agar kader NU di Tunisia khususnya, dan di seluruh dunia pada umumnya mengamalkan pesan yang disampaikan oleh Ibnu Khaldun.


“Di antaranya adalah setiap kader muda NU harus menguasai dan cinta akan ilmu pentetahuan. Karena para pendiri Nahdlatul Ulama adalah ulama-ulama yang berilmu, berwawasan luas, dan memiliki banyak karya,” terang Zuhairi.


Sebab itu, menurutnya, dalam mengisi abad kedua NU ke depan, kader muda harus lebih semangat lagi dalam belajar dan berkarya. “Dengan menempuh jalan ilmu pengetahuan, NU dan Indonesia ke depan akan memiliki masa depan yang cerah,” tandas Zuhairi.


Kontributor: Nata Sutisna

Editor: Fathoni Ahmad