Internasional

Serangan Bom di Masjid Sufi Pakistan Tewaskan 9 Orang

NU Online  ·  Kamis, 9 Mei 2019 | 09:45 WIB

Serangan Bom di Masjid Sufi Pakistan Tewaskan 9 Orang

Foto: Mohsin Raza/Reuters

Lahore, NU Online
Sebuah serangan bom yang meledak di luar masjid kaum sufi di Kota Lahore, Pakistan, pada Rabu (8/5) menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan orang lainnya. Ledakan itu terjadi pada hari kedua bulan Ramadhan. Dilaporkan ada lima polisi yang menjadi korban meninggal setelah serangan itu. 

Dikutip BBC, pihak kepolisian setempat menyatakan kalau serangan itu adalah bom bunuh diri. Mobil patrol polisi menjadi target utama serangan. Setelah serangan itu, pengamanan di tempat itu diperketat.

Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut. Namun, Hizbul Ahrar, kelompok sempalan dari Taliban Pakistan mengklaim serangan bom itu. 

“Polisi adalah target utama dalam serangan ini. Kami sedang mengumpulkan bukti forensik untuk memastikan sifat ledakan," kata Ashfaq Khan, Wakil Inspektur Jenderal Polisi di Lahore, Pakistan, dikutip Reuters, (8/5).

Juru bicara Layanan Keselamatan Kota, Muhammad Farooq menjelaskan, setidaknya ada tujuh dari korban luka-luka yang masih dalam kondisi kritis.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengecam keras aksi ledakan bom itu. Dia mendesak kepada pihak berwenang untuk memberikan perawatan medis yang terbaik bagi mereka yang terluka akibat ledakan bom.

Dalam sejarahnya, para pengikut sufi di Pakistan kerapkali menjadi target serangan kelompok Islam militan. Pada 2010 lalu, ada belasan orang yang juga meninggal dalam serangan bom bunuh diri di masjid kaum sufi Lahore tersebut.

Diketahui, masjid kaum sufi, Data Dardar, terletak di kota Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan. Data Dardar merupakan masjid kaum sufi terbesar terbesar di Asia Selatan. Masjid ini dibangun sebagai bentuk penghormatan untuk mistikus Muslim, Abul Hassan Ali Hujwiri, yang diyakini hidup di situs tersebut pada abad ke-11 Masehi. Tempat ini dianggap sebagai situs paling suci di Lahore hingga ratusan Muslim Sunni dan Syiah berziarah ke masjid ini setiap tahunnya. (Red: Muchlishon)