Tiongkok Dukung Sikap Myanmar atas Rohingya
NU Online · Selasa, 19 September 2017 | 09:34 WIB
Dalam tiga minggu terakhir, krisis kemanusiaan terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar. Berbeda dari sebagian kalangan yang mengecam tindak kekerasan atas etnis Rohingya, pemerintah Tiongkok memilih sepakat dengan apa yang dilakukan Myanmar.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan, pihaknya memahami dan mendukung upaya Myanmar untuk menjaga stabilitas nasional. Komentar Wang ini dilontarkan di New York dalam sebuah pertemuan dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Pernyataan ini dirilis secara resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Selasa (18/9), sebagaimana dilansir AP.
Wang menyatakan hal tersebut di tengah lonjakan kekerasan di Myanmar, dengan lebih dari 400 ribu Muslim Rohingya melarikan diri dari desa-desa mereka menuju Bangladesh demi rasa aman. Pemerintah Myanmar melakukan apa yang disebutnya "operasi pembersihan" setelah serangan mematikan gerilyawan Rohingya 25 Agustus lalu.
Tiongkok berharap perang segera berakhir dan berjanji akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Bangladesh.
Kritik dari Aktivis HAM
Sementara itu pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi membela diri atas berbagai tuduhan miring yang ditujukan kepadanya. Selasa kemarin, ia mengatakan bahwa mayoritas umat Islam masih tinggal di zona konflik dan lebih dari 50 persen desa mereka dalam kondisi utuh.
Dia mengatakan, pemerintah Myanmar sedang bekerja untuk memulihkan keadaan ke situasi normal.
(Baca juga: Suu Kyi Tolak Undangan Sidang PBB soal Rohingya)
Klaim peraih nobel perdamaian ini mengundang kritik dari para aktivis Hak Asasi Manusia internasional. Direktur regional Amnesti International James Gomez menuduh Suu Kyi mencampuradukkan informasi dengan ketidakbenaran. Suu Kyi juga dianggap keliru karena menyalahkan korban.
Bangladesh sebagai negara tetangga Myanmar hingga kini terus kebanjiran pengungsi dari negara berpenduduk mayoritas Buddha tersebut. Tragedi juga sempat memperpanas hubungan diplomatik kedua negara menyusul tuduhan adanya pelanggaran kawasan udara oleh pesawat Myanmar seminggu belakangan. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
6
Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, DPR Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dan RT/RW
Terkini
Lihat Semua