Internasional

Umrah Ramadhan, Jamaah Indonesia: Suasana seperti Musim Haji

Rab, 13 April 2022 | 15:00 WIB

Umrah Ramadhan, Jamaah Indonesia: Suasana seperti Musim Haji

Umrah Ramadhan, Jamaah Indonesia: Suasana seperti Musim Haji. (Foto: Istimewa)

Makkah, NU Online 
Pada Ramadhan 1443 H, suasana di Masjidil Haram Kota Makkah seperti dalam kondisi normal tanpa ada pandemi Covid-19. Jamaah terus mengalir tiada henti memenuhi masjid suci umat Islam seperti suasana musim haji. Terlihat jamaah masuk keluar masjid dengan leluasa tanpa menggunakan aplikasi yang sebelumnya dipakai untuk mengakses Masjidil Haram seperti aplikasi Tawakkalna dan Etamarna.


“Suasana seperti musim haji. Jamaah sangat ramai. Ada sebagian yang tetap menggunakan masker, tapi banyak juga yang sudah tidak lagi memakai masker di dalam maupun di luar masjid,” kata Triyanto, salah satu jamaah umrah Indonesia asal Lampung yang saat ini sedang melaksanakan ibadah umrah, Rabu (13/4/2022).


Menurutnya, perjalanan menuju tanah suci dari tanah air juga berjalan normal seperti biasa. Sesampainya di Bandar Udara Jeddah, ia bersama rombongan langsung mengenakan pakaian Ihram dan berniat untuk melakukan umrah. Dari Jeddah rombongan langsung menuju Kota Makkah dan langsung melaksanakan ibadah Umrah.


“Rombongan tidak karantina. Bisa langsung masuk Masjidil Haram untuk umrah berupa tawaf, sai dan ibadah-ibadah lainnya. Yang terpenting jamaah dari Indonesia sudah vaksin lengkap. Saat tiba, para petugas hanya melihat pasport dan data kelengkapan jamaah,” jelasnya kepada NU Online melalui sambungan panggilan video.


Ia bersama rombongan saat ini sudah melakukan umrah satu kali. Dalam suasana pandemi sebelumnya pelaksanaan umrah dibatasi. Namun menurutnya ia akan mematuhi panduan dari pembimbingnya dan dengan kondisi sudah seperti normal saat ini, ia optimis bisa melaksanakan umrah lebih dari satu kali.


“Saya akan berada di Arab Saudi selama 9 hari. Rencananya di Makkah 5 hari dan kemudian kita menuju Masjid Nabawi di Madinah untuk berziarah ke makam Rasulullah,” kata pria yang berangkat umrah bersama ibu kandungnya tersebut.


Terkait dengan biaya yang harus dikeluarkannya, Triyanto menyebut bahwa umrah di tengah pandemi di bulan Ramadhan cenderung lebih mahal dibanding biasanya. Jika dalam kondisi normal biaya umrah ada pada angka 25 juta rupiah, pada umrah kali ini, ia mengeluarkan biaya di kisaran 33,5 juta rupiah. Ia pun memaklumi hal tersebut karena berbagai fasilitas tambahan yang diperlukan di masa pandemi Covid-19.

 

Pelayanan Masjidil Haram

Seperti diberitakan NU Online sebelumnya, otoritas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memang mengintensifkan pelayanan kepada para jamaah selama bulan Ramadhan 1443 H. Selama 10 hari awal bulan Ramadhan, pihak pengurus telah menyiapkan dengan maksimal berbagai hal seperti kebersihan, sterilisasi, transportasi dalam masjid, pintu kedatangan, identifikasi pelayanan bagi para difabel.


Pelayanan secara intensif ini juga dalam bentuk penyediaan air zamzam di berbagai sudut masjid, area shalat, area tawaf, lokasi parkir, dan untuk para jamaah. Pihak masjid telah mendistribusikan 8 juta liter air zamzam sampai dengan hari ke 10 Ramadhan kali ini.


Dilansir dari Saudi press Agency, Selasa (12/4/2022), pihak masjid juga memberi pelayanan transportasi bagi para jamaah dengan menyiapkan lebih dari 5.000 kedaraan biasa dan 3.000 kendaraan listrik yang bisa digunakan untuk melakukan ibadah umrah seperti tawaf dan sai.


Pihak masjid suci umat Islam ini, juga telah memasang lebih dari 100 layar monitor yang terpasang di pintu masuk masjid untuk menyambut para jamaah dan memberikan petunjuk ke tempat-tempat yang telah disediakan. Layar ini juga akan mengatur keluar masuk jamaah dan memandu para jamaah ke area shalat. Saat ini lebih dari 100 pintu masjid telah dibuka dan bisa menjadi akses keluar masuk jamaah.


Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diisi dengan kapasitas penuh mulai Ramadhan1443H/2022M. Keputusan ini seiring dengan kebijakan Arab Saudi mencabut tindakan pencegahan dan protokol kesehatan Covid-19.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin