Internasional

Unisma Jalin Hubungan Akademik dengan Kampus di Brunei

Jum, 1 Februari 2019 | 03:30 WIB

Unisma Jalin Hubungan Akademik dengan Kampus di Brunei

Mahasiswa program doktor Pendidikan Islam Multikultural Unisma.

Bandar Seri Begawan, NU Online

Perguruan tinggi yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan menjadi percontohan kampus swasta bergensi saat ini adalah Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur. 


Sebagai lembaga pendidikan tinggi, kampus yang terletak di Jalan MT Hariyono Kota Malang ini percaya diri melabeli diri dengan slogan  dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia


Kampus yang sedang menggenjot kualitas dari berbagai bidang ini, selama 12 hari mengirim 16 mahasiswanya untuk melakukan overseas short study sekaligus joint student conference di dua universitas kenamaan di Brunei Darusallam. Yaitu di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) dan Kolej Universiti Perguruan Ugama Bandar Seri Begawan atau Kupusb.


“Kegiatan merupakan tindak lanjut dari hasil penandatanganan kerja sama atau MoU antara Unisma dengan Unisaa dan Kupusb yang diadakan tahun lalu,” kata Junaidi Mistar selaku Wakil Rektor Unisma, Kamis (31/1).


Setelah melakukan penyerahan mahasiswa di dua kampus tersebut, Junaidi selaku wakil rektor dan Junaidi Ghoni sebagai Ketua PPs S3 Unisma dan mahasiswa diundang kedutaan besar Indonesia untuk bersilaturahim di kantornya. 


Sujatmiko selaku Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam yang langsung menyambut dan menerima kunjungan utusan Unisma. “Di sana, para mahasiswa S3 Pendidikan Islam Multikultural diberikan kesempatan untuk mengenalkan diri satu persatu sekaligus memaparkan tema yang akan di presentasikan dalam konferensi di dua kampus Brunei Darussalam,” ungkap Junaidi Mistar.


Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Unisma menjalin hubungan akademik di tingkat internasional. “Kami juga menyampaikan di hadapan dubes, bahwa Unisma tengah menggarap proyek kerja sama pendirian jurusan pertanian di Brunei Darussalam,” jelasnya.


Sujatmiko merasa senang atas pertemuan, apalagi gagasan Unisma hendak mendirikan fakultas pertanian di negara kecil ini.


“Brunei Darussalam menjadi negara yang sangat terdampak akibat melemahnya minyak dunia. Sehingga saat ini tengah berjuang mendiversifikasi ekonomi,” katanya. Untuk itu peran Indonesia di Brunei Darussalam diprediksi semakin penting sebagai teman dekat sekaligus mitra investasi, lanjutnya di hadapan rombongan.


Dirinya beserta jajaran juga turut menggenjot sektor pertanian di Brunei Darussalam yang mungil. “Di antaranya dengan mendatangkan bibit padi dari Indonesia dan menanamnya di sini,” katanya. Kualitas hasil panennya tentu jauh dibanding dengan Indonesia, karena di sini tanahnya perlu diolah lagi dengan baik, imbuhnya.


Duta besar yang baru menjabat 9 bulan di Brunei Darussalam ini merasa mendapat angin segar setelah memperoleh informasi tentang rencana pendirian program studi pertanian dari Unisma.


“Rencana ini perlu ditindak lanjuti secara lebih serius,” harapnya. (W Eka/Ibnu Nawawi)