Internasional

Waspada Corona, Rapat Pembentukan MWCINU di Jepang Pindah di Toko Warga

Ahad, 1 Maret 2020 | 14:45 WIB

Waspada Corona, Rapat Pembentukan MWCINU di Jepang Pindah di Toko Warga

Rapat pembentukan MWCINU Ibaraki Jepang berlangsung di toko WNI.

Kudus, NU Online
Virus Corona yang turut melanda Jepang berdampak kepada aktivitas Warga Negara Indonesia di negara itu. Salah satunya, rapat pembentukan pengurus Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU)  Prefektur Ibaraki. 

Pengurus Masjid Indonesia di Tokyo, Aditya Bastyas Mulya mengatakan, rapat yang sedianya digelar di Masjid Al Ikhlas Kandatsu, Ibaraki, itu terpaksa pindah tempat. Hal itu dilakukan karena waspada atas merebaknya virus Korona di negeri matahari terbit ini.

“Acara pembentukan pengurus MWCINU Jepang kami putuskan pindah tempat. Semula di Masjid Kandatsu. Lalu, kami pindah lokasi di salah satu toko milik WNI bernama Pak Ali. Beliau merupakan kader NU militan,” ungkap Adit kepada NU Online melalui telepon pintar, Sabtu (29/2) malam.

Pindahnya tempat dalam pertemuan tersebut, kata dia, merupakan kesepakatan warga Indonesia atas surat edaran yang dikeluarkan oleh KBRI Tokyo beberapa hari lalu. Surat tersebut berisi himbauan bagi Masjid Indonesia Tokyo untuk tidak menyelenggarakan sholat Jumat (28/2) menyusul merebaknya virus corona hingga terdapat pemberitahuan lebih lanjut.

Menurut Adit, peringatan dari KBRI Tokyo harus diindahkan sebagai bentuk kewaspadaan dan tetap berhati-hati dengan cara meminimalisasi kerumunan orang banyak dalam satu ruang. Hal ini dilakukan demi menghindari penyebaran virus mematikan tersebut.

“Meski acara pembentukan MWCINU dipindahkan, namun antusias warga Nahdliyin di sini sangat baik. Terbukti dengan kehadiran mereka dari berbagai daerah di Prefektur Ibaraki. Hadir juga Ustadz Lutfi Saeful Aziz yang berasal dari daerah Chiba,” jelasnya.

Mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Ibaraki ini menambahkan, acara yang dilaksanakan selepas Isya waktu setempat itu diisi pembacaan Tahlil, Yasin, sholawat syifa, burdah, dan asma’ul husna. Acara tersebut ditutup dengan makan bersama untuk menguatkan tali silaturrahim antarwarga negara Indonesia yang berada di negeri sakura itu.

Pria yang juga menggeluti profesi bekam ini juga menambahkan, pembentukan pengurus MWCINU Ibaraki Jepang menghasilkan kepengurusan sementara serta sejumlah program kerja ke depan. Ia berharap bisa berjalan baik.

“Kami berharap agar virus korona tidak berkembang di Jepang. Karena kami ingin melaksanakan program-program kerja yang seperti biasanya diselenggarakan di masjid. Semoga Allah menyudahi musibah ini,” pungkasnya. 

Kontributor: Afina Izzati
Editor:  Musthofa Asrori