Jateng

Kukuhkan RMINU Putri Jateng, PBNU: Akar NU Sangat Kuat

Jum, 17 Juni 2022 | 07:45 WIB

Kukuhkan RMINU Putri Jateng, PBNU: Akar NU Sangat Kuat

Acara pengukuhan RMINU Putri Jateng di Kabupaten Pekalongan oleh PBNU (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Pekalongan, NU Online Jateng
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zoelva Musthofa mengatakan, para pengurus dan anggota NU saat ini mengikuti ulama salafus shalih, mengikuti para masyayih pendiri Jamiyah NU, yang memiliki sanad kuat yang bersambung hingga Rasulullah SAW. 


"Dalam mempelajari ilmu agama, sanad dapat menghubungkan ruh dari generasi ke generasi dengan pertalian rabithah yang sangat kuat," ujarnya.


Penegasan itu disampaikan Kiai Zoelva saat mengukuhkan Pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Putri Jawa Tengah di Pesantren Walindo Siti Zaenab Manbaul Falah Kiai Parak Bambu Runcing, Boyo Teluk, Siwalan, Kabupaten Pekalongan pada Rabu (14/6/2022).


Dikatakan, pertalian rabithah di lingkungan NU yang sudah berlangsung cukup lama hendaknya terus dipelihara dengan baik. Dirinya mengapresiasi di Jawa Tengah telah hadir perkumpulan para ibu nyai pengasuh pesantren yang tergabung dalam RMI Putri.


"PBNU akan terus mendorong agar organisasi para ibu nyai ini terus maju dan berkembang," ucapnya. 


Dalam agenda peluncuran program pengembangan Madrasah Diniyah NU se-Jateng di tempat yang sama Kiai Zoelva menegaskan, akarnya NU sangat kuat, rantingnya sampai langit. "Luar biasa NU, ini karena riyadhah dan mujahadah para ulama pendiri NU, maka NU terus berkembang hingga manca negara" tegasnya.


Disampaikan, kalau NU membahas suatu masalah, maka pasti melihat terlebih dahulu kitab-kitab yang ditulis oleh ulama terdahulu. "Kalau kiai-kiai mengajar, ilmunya bisa diterima di hati, karena kehati-hatian mereka dalam mendidik para santri," terangnya.





Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menyampaikan, RMINU Jateng ditugasi oleh Rais PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh khusus mengkoordinasikan dan mengelola tentang pemahaman agama atau tafaqquh fiddin seperti lembaga pendidikan pondok pesantren, madrasah diniyah. 


"Kalau bukan para kiai dan bu nyai yang mengurus agama, lalu siapa lagi? Sebab para kiai dan bu nyai merupakan penerus para auliya, ulama, dan syuhada generasi terdahulu yang shalih," ucapnya.


Karena itu, PWNU Jateng memberikan apresiasi kepada para pengurus RMINU Jateng yang telah menjalankan tugas dari syuriyah yang sangat baik, semoga dapat Istiqamah," ungkapnya.


Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo dalam sambutannya juga mengharapkan agar anak-anak dalam belajar agama perlu bersama guru agar tidak salah faham atau mengikuti faham yang salah. "Jangan belajar agama hanya melalui media sosial, harus belajar kepada guru yang baik," pintanya.


Gubernur Ganjar berharap agar ada percontohan madrasah diniyah yang baik, sehingga mudah dicontoh di tempat lain.


Nampak hadir selain Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo, ada Bupati Pekalongan Hj Fadia A Rafiq, Kabid PD Pontren Kemenag Jateng H Nur Abadi, Rais PCNU Kabupaten Pekalongan KH Syaiful Bahri, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Chudlori, Ketua PW RMINU  Jateng KH Makhin Chudlori, dan jajaran RMINU dan Pengurus Madin NU se-Jateng, serta para ibu nyai.


Pengirim: Insan Al-Huda