Jatim

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Darul Huda Trenggalek KH Zabidi Nasyruddin Wafat

Rab, 2 November 2022 | 15:35 WIB

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Darul Huda Trenggalek KH Zabidi Nasyruddin Wafat

Pengasuh Pesantren Darul Huda Trenggalek KH Zabidi Nasyruddin (tengah) bersama kader IPNU pada sebuah acara. (Foto: NU Online Jatim/Madchan)

Trenggalek, NU Online

Innalillahi wa inna ilaihi rojiuan, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Huda Jugang, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Jawa Timur, KH Zabidi Nasyruddin wafat, Rabu (2/11/2022). Almarhum merupakan ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pertama di Trenggalek tahun 1984.


Kabar duka ini dibenarkan oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gandusari, Agus Syamsul Nur Arifin.


Ia menjelaskan sosok Kiai Zabidi adalah kiai yang fleksibel. Kiai Zabidi memperbolehkan pondok pesantrennya bisa digunakan oleh siapapun terutama kader-kader NU baik dari IPNU Ansor, ataupun Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

 

"Kalau mau berkegiatan di sini silahkan, dapur juga bisa digunakan untuk ngopi dan sebagainya silahkan digunakan sebaik mungkin untuk kaderisasi," ujar Gus Syamsul menirukan almarhum.

 

Alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini mengungkapkan Kiai Zabidi merupakan sosok kiai masa mudanya adalah aktivis. Yaitu salah satu pendiri PMII Tulungagung.

 

"Jiwa aktivisnya bisa menerima perubahan zaman itu masih berlanjut sampai hari ini. Beliau bukan sosok kiai yang kaku. Misalkan kegiatan di sini ada laki laki dan perempuan dalam satu forum, kalau masih bisa dijaga tidak akan menjadi masalah yang besar," jelasnya.

 

Tak hanya itu, Gus Syamsul menjelaskan sosok almarhum bisa sangat enjoy ketika menempatkan posisi. Ketika berkomunikasi dengan anak muda, Kiai Zabidi bisa menempatkan diri terkait bahasan apa yang sekiranya nyambung dengan pemuda.

 

"Ketika bersama kiai sepuh, beliau juga punya segmen tersendiri sekiranya bisa dikomunikasikan," ungkapnya.

 

Perihal kenangan, dirinya menceritakan ada asehat yang paling mengena baginya bahwa ketika berkhidmah di organisasi, dan sudah dimasukkan pengurus berarti harus bertanggung jawab. Caranya menjalankan tugas meskipun tidak diposisi strategis atau jabatan tinggi.

 

"Misal hanya sebagai anggota, bidang apa, harus dikerjakan. Karena merupakan tanggung jawab terhadap organisasi,. Itu pesan paling mengena," tandas mantan aktivis PMII ini.