Jatim

Istikamah Lakukan 7 Hal Ini agar Bisa Dekat dengan Rasulullah di Akhirat

Jum, 30 Desember 2022 | 08:10 WIB

Istikamah Lakukan 7 Hal Ini agar Bisa Dekat dengan Rasulullah di Akhirat

Penceramah asal Probolinggo, Al-Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Penceramah asal Probolinggo, Jawa Timur Al-Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud menjabarkan tujuh hal yang membuat seseorang dekat dengan Nabi Muhammad saw di akhirat. Pertama, memperbanyak baca shalawat. Kedua, di hatinya ada rasa cinta pada nabi.


"Walaupun kita tidak bisa mengamalkan apa yang dianjurkan nabi. Cukup mengikuti sedikit demi sedikit tentang sunnah-sunnah nabi. Karena, orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai," ujarnya saat mengisi ceramah agama pada Milad ke-10 Majelis Shalawat Nahjul Musthofa Prenduan, Pragaan, Sumenep, Rabu (28/12/2022).


Ketiga, adalah orang yang mencintai keluarga nabi. Didawuhkan oleh Rasulullah saw, barang siapa yang berbuat baik pada anak cucu nabi, kemudian tidak dibalasnya, maka nabi lah yang akan membalas di hari kiamat nanti. Keempat, adalah orang yang mengikuti jejak nabi.


“Orang yang berusaha taat dan mengikuti sunnah nabi, kelak akan berkumpul dengan nabi, walaupun sunnah yang dijalankannya hanya sedikit," tutur santri Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.


Sedangkan yang kelima yakni orang yang mulia akhlaknya. Adapun ciri-cirinya adalah dicaci tapi tidak membalasnya, sedikit marah, ucapannya lemah lembut, dan wajahnya menyenangkan orang lain. Keenam, adalah orang yang merawat atau mengasuh anak yatim. Sebagaimana nabi mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya di renggangkan sedikit.


“Artinya, nabi sangat suka pada umat yang mengasuh dan menyantuni anak yatim,” terangnya.


Ketujuh, orang yang pintar mendidik anak perempuan. Bagi orang tua, mohon untuk diberikan pendidikan yang ekstra pada anak perempuannya. Barang siapa yang menyiapkan wanita dengan model pendidikan yang baik, kelak akan melahirkan anak bangsa yang baik.


“Baik buruknya anak bangsa, ditentukan oleh wanita," pungkas alumni Pondok Pesantren Darul Musthafa Tarim.