Jatim

Rais 'Aam PBNU Ungkap Alasan Islam Tekankan Pentingnya Ilmu

Sen, 5 Juni 2023 | 11:00 WIB

Rais 'Aam PBNU Ungkap Alasan Islam Tekankan Pentingnya Ilmu

Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat memberikan pengarahan pada Rapat Gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah di Unusia Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022). (Foto: NU Online/Syakir NF).

Tuban, NU Online

Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama sejumlah ulama yang lain menghadiri Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-25 Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Desa/Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur, Ahad (4/6/2023).

 

Dalam tausiahnya, KH Miftachul Akhyar menyampaikan apresiasinya terhadap Pondok Pesantren Sunan Bejagung. Peringatan Harlah ke-25 cukup mengesankan sebagai forum mencari ilmu dan keberkahan hidup.

 

"Saya tadi masuk, jalan-jalan penuh pengunjung. Dalam hati saya tanya: ini muktamar atau istighotsah? Alhamdulillah, para pengunjung ingin memperoleh ilmu dan berkah dari majelis dan pondok pesantren ini," ujarnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya ini menambahkan, bahwa Islam menekankan pentingnya ilmu. Sebab, ilmu akan memberikan dan mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi.

 

Disebutkan, saat ini memang tengah diperdebatkan soal keturunan (sanad). Padahal, Rasulullah saw telah berwasiat bahwa 'siapa tidak berilmu niscaya nasab (keturunan) tidak memberi manfaat’.

 

"Selama ada ilmu maka ambillah. Bisa di Indonesia sendiri, tapi juga bisa di luar negeri. Di mana pun. Sehingga, ilmu akan memberikan manfaat bagi terjaganya ajaran Islam," tutur Kiai Miftach.

 

Sebab itu, adanya pemberian beasiswa dari Pemprov Jatim semestinya mendapat sambutan bagi kaum santri dan umat Islam secara luas. Tapi yang perlu dipahami, pemberian beasiswa tentu dikhususkan bagi yang kurang mampu.

 

"Ya, bila selama ini Al-Azhar hanya mengenal satu jalur seperti Gontor, kini Nahdlatul Ulama telah menjalin hubungan yang baik dengan Al-Azhar," terang Kiai Miftach.

 

Terkait Nahdltul Ulama, Kiai Miftach menyebutkan bahwa Syaikh Ali Jum'ah, mufti Al-Azhar, dalam satu forum internasional di Malaysia belum lama ini, bisa bertutur soal Nahdlatul Ulama sampai detail. Hal ini menunjukkan apresiasi dan pemahaman pihak luar negeri terhadap eksistensi NU, yang kini telah memasuki abad kedua.

 

"Alhamdulillah, NU telah menjadi bagian pembicaraan dan perannya di dunia internasional," tutur Kiai Miftach.

 

Demikian pula Grand Syaikh Al-Azhar, Dr Thayyeb, menyatakan dukungannya terhadap NU dan bersama-sama menghimpun kemampuannya untuk mengembangkan dakwah Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah di muka bumi ini.

 

"Sehingga, kita berharap agar ajaran Islam bisa ditegakkan sebagaimana telah digariskan para muassis dan pendiri awal Nahdlatul Ulama," pungkasnya.

 

Diketahui, agenda tersebut dikemas dengan tajuk ‘Istighotsah Ijazah Kubro dan Doa Bersama 25 Habaib & Kiai Sepuh’. Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya, Rais PWNU Jatim KH M Anwar Manshur, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan lainnya.

 

Pewarta: Risma Savhira

Editor: A Habiburrahman, Syamsul Arifin