Sejumlah Agenda Mujahadah Kubro dan Ijazah Doa 9999 Kader NU Jatim
NU Online · Ahad, 19 Juni 2022 | 18:15 WIB
KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia Harlah 1 Abad NU Jatim. (Foto: NOJ/ Risma Savhira)
Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar Mujahadah Kubro 9999 Kader dan Doa 11 Kiai Jawa Timur di kompleks makam KH Ageng Muhammad Besari, tepatnya di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Ahad (19/06/2022). Sejumlah agenda akan dilaksanakan dalam kegiatan ini, termasuk ijazah doa.
KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia Harlah 1 Abad NU, mengatakan, jadwal kegiatan Mujahadah Kubro 9999 Kader NU Jatim akan dimulai pukul 22.00 WIB. Dilanjutkan doa iftitah surat Al-Fatihah dipimpin KH Adhim Kholili Bangkalan.
“Tak lupa para peserta akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mars Syubbanul Wathon dan selanjutnya pembacaan ayat suci Al-Quran,” ujar Gus Salam, Ahad (19/06/2022).
Sementara istighotsah bakal dipimpin oleh KH Fahmi Amrulloh Hadzik dari Tebuireng, Jombang. Dilanjutkan ijazah kubro oleh Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur.
“Sedangkan mujahadah kubro akan dipimpin langsung KH Abdul Matin Bejagung Tuban dan ditutup doa oleh para kiai sepuh,” terangnya.
Disebutkan, bahwa beberapa kiai dan tokoh NU Jawa Timur dijadwalkan hadir. Antara lain, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Ketua MUI Jatim KH Mutawakkil Alallah, KH Hadi Muhammad Mahfudz, KH Atho'illah Anwar Lirboyo, dan banyak ulama atau kiai Jawa Timur lainnya.
Baca selengkapnya di sini
Terpopuler
1
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
2
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
3
Kapolda Metro Jaya Diteriaki Pembunuh oleh Ojol yang Hadir di Pemakaman Affan Kurniawan
4
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
5
Khutbah Jumat: Kritik Santun, Cermin Cinta Tanah Air dalam Islam
6
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
Terkini
Lihat Semua
