Kesehatan

Begini Tips Berbuka Puasa menurut Ahli Kesehatan

Sel, 5 April 2022 | 23:45 WIB

Begini Tips Berbuka Puasa menurut Ahli Kesehatan

Ilustrasi: Makanan pada saat berbuka, jangan dijadikan ajang balas dendam

Jakarta, NU Online
Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat bahwa orang yang berpuasa terkadang seperti orang yang melakukan balas dendam. Alasannya adalah banyak orang yang menyediakan berbagai macam hidangan untuk menu buka puasa.

 

Menurut dr M Iqbal Syauqi, sebaiknya orang-orang yang berbuka puasa itu jangan terlampau banyak atau secukupnya.

 

"Bisa mulai dengan kudapan ringan, buah, kurma jika tersedia, atau sekadar air putih untuk merehidrasi tubuh kembali," jelasnya kepada NU Online, Selasa (5/4/2022).

 

"Pada dasarnya kita mulai dengan rehidrasi cairan, dan mengudap makanan secukupnya–dan akan sangat baik jika berupa buah," lanjutnya.

 

Dokter lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengatakan bahwa hal tersebut sebagaimana yang ada dalam pedoman Ramadan Health Guide yang diterbitkan lembaga Communities In Action bekerja sama dengan The Muslim British Council dan NHS, badan layanan kesehatan negara Inggris.

 

Ia juga menyinggung kebiasaan balas dendam yang kerap dilakukan oleh masyarakat saat berbuka. "Makanan pada saat berbuka, jangan dijadikan ajang balas dendam. Kadang menyediakan buka dengan menu tertentu malah bikin kalap, barangkali diikuti asumsi, ‘Mumpung Ramadhan, kapan lagi’," urai lulusan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

 

Dikatakannya, sebaiknya orang-orang saat berbuka puasa itu tetap makan sebagaimana porsi biasa sehari-hari.

 

"Untuk waktunya bisa dilakukan setelah shalat Magrib atau shalat Isya agar bisa makan dengan rileks, dan dalam kondisi benar-benar siap untuk makan," bebernya.

 

"Kondisi yang tenang saat makan diperkirakan dapat memberi perasaan lebih kenyang, sehingga terhindar dari kecenderungan untuk makan banyak saat berbuka," imbuhnya.

 

Dirinya juga mengutip konten menu yang ada dalam aturan makan Isi Piringku yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI. 

 

"Untuk makanan pokok (nasi, roti, singkong, dan sebagainya) sebanyak kurang lebih 1/3 bagian dari 1 porsi piring ukuran sedang, kemudian sayuran sebanyak kurang lebih 1/3 dari 1 porsi – bisa sebanding atau lebih banyak dari nasi atau sejenisnya, kemudian 1/3 sisanya adalah porsi untuk lauk dan ditutup dengan buah," ungkapnya.

 

Kurangi konsumsi gula berlebih

Sosok yang pernah nyantri di Pesantren Nurul Ulum Malang ini juga mengajak agar cermat dan mengurangi konsumsi gula dan minuman manis secara berlebihan serta pengurangan goreng-gorengan.

 

"Mari kita senantiasa mengupayakan makan dengan menu variasai mencakup makanan pokok, sayuran, cukup kadar protein, konsumsi buah, serta–meskipun bisa sangat sulit–mengurangi banyak kudapan tinggi garam maupun yang dimasak dengan deep frying cukup lama, seperti gorengan," ajaknya.

 

Dia mengatakan bahwa berbuka dengan cermat dan baik turut menunjang amaliah di siang maupun malam-malam bulan Ramadhan.

 

"Apakah puasa akan membuat lebih sehat, atau malah merasa kurang nyaman, bukanlah dari segi puasanya sendiri, melainkan salah satunya melalui perilaku makan kita saat buka maupun sahur," ucapnya.

 

"Jika dirasa perlu, silakan berkonsultasi seputar tips makan dan menu sehat di bulan Ramadhan dengan ahli gizi di sekitar Anda," pungkasnya.

 

Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Kendi Setiawan