
Sekretaris Lembaga Kesehatan PBNU, dr Citra Fitri saat mengisi Talkshow Sehat dan Berbagi di Bulan Suci, Senin (10/4/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube NU Online)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sekretaris Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), dr Citra Fitri menyebut bahwa puasa secara medis itu menyehatkan, karena meremajakan kembali organ pencernaan.
Menurutnya, dalam pandangan medis, berpuasa berarti tidak makan dan tidak minum selama satu hari penuh. Karena itu, ketika tidak makan dan tidak minum, organ pencernaan kita istirahat dan kondisi ini sangat baik untuk kesehatan tubuh. Â
"Jadi organ pencernaan tidak terus-terusan bekerja, apalagi bagi beberapa orang yang tidak berhenti mengunyah, yang kalau makan tidak ada jeda jamnya, beberapa menit langsung mengunyah. Kasihan organ tubuhnya. Jadi puasa meremajakan kembali organ tubuh kita," kata dr Citra saat mengisi Talkshow Sehat dan Berbagi di Bulan Suci di Youtube NU Onlline, Senin (10/4/2023).Â
Menurutnya, agar tubuh tetap dalam kondisi baik-baik saja, pada saat berbuka jangan langsung mengkonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi. Idealnya, berbuka puasa cukup dengan air putih dan buah-buahan. Sementara bagi yang memiliki penyakit lambung, sebaiknya tidak mengkonsumsi santan dan makanan yang pedas-pedas.Â
"Jadi mengatur makanan pada saat jam berbuka. Tidak mengkonsumsi makanan yang menimbulkan asam lambung meningkat, kopi teh soda sambal, yang pedas-pedas. Itu bisa dihindari dulu. Begitupun dengan berbuka yang langsung nasi sebaiknya jangan," imbuhnya.Â
Kemudian, supaya puasa kita tetap produktif, penting mengatur pola hidup sehat di bulan Ramadhan. Caranya yaitu dengan tidak berlebihan ketika berbuka puasa dan tetap beraktivitas seperti biasanya.Â
Namun yang lebih utama, agar puasa tetap produktif, mindset terhadap puasa harus diluruskan. Pernyataan bahwa puasa sebaiknya tidur saja atau tidak berbuat apa-apa justru itu adalah mindset yang salah dan perlu diluruskan.Â
Sementara bagi ibu hamil dan menyusui, bila dinyatakan berbahaya untuk janin dan untuk anak yang disusui, sebaiknya tidak usah berpuasa. Kecuali, kondisi ibunya yang merasa sehat dan bugar, juga diperbolehkan dokter untuk berpuasa.Â
"Jadi puasa itu banyak kemudahan, kalau kondisinya memungkinkan ya puasa, kalau membahayakan ya jangan," tuturnya.Â
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua