Kesehatan

Sering Mengantuk setelah Sahur? Ahli Gizi Ungkap Penyebabnya

Sen, 25 April 2022 | 17:30 WIB

Sering Mengantuk setelah Sahur? Ahli Gizi Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Pengurus Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) Fahmy Arif Tsani menerangkan bahwa mengantuk setelah sahur memang berpotensi terjadi. Hal ini karena hormon serotonin yang dihasilkan tubuh usai makan.

 

Bukan hanya pada saat santap sahur, efek mengantuk pun juga bisa timbul pada seseorang usai berbuka puasa.

 

“Pemenuhan secara mendadak itu lebih berisiko, dalam hal tadi ada gap glukosa yang terlalu tinggi,” kata Fahmy dalam talkshow kesehatan bertajuk “Tips Penuhi Gizi di Bulan Ramadan” di kanal YouTube TVNU, diakses NU Online, Senin (25/4/2022).

 

Makanan yang masuk ke dalam perut akan dipecah menjadi bahan bakar atau glukosa oleh sistem pencernaan, baik protein dan karbohidrat akan diolah menjadi kalori atau energi. Siklus yang terjadi di pencernaan juga meningkatkan produksi hormon tertentu.

 

Saat pemenuhan asupan tersebut, sambung Fahmy, Tubuh akan menghasilkan hormon serotonin. Hormon ini yang dapat memicu rasa kantuk.

 

“Makanan yang terlalu banyak itu akan menstimulasi hormon serotonin yang ada di tubuh. Itu terbentuk karena adanya makanan-makanan, terutama karbohidrat apalagi dalam porsi besar, sehingga punya efek relaksasi, sehingga mudah ngantuk,” paparnya.

 

Bahaya tidur setelah sahur

Mengantuk setelah santap sahur adalah hal wajar. Kendati demikian, bukan berarti seseorang diperbolehkan untuk langsung tidur. Sebelumnya, Dokter Umum RSI Harapan Anda Kota Tegal, Jawa Tengah Arifatuzzahro mengungkapkan, dampak negatif tidur setelah sahur bagi kesehatan, utamanya, pada pencernaan.

 

Ia menutur, tidur setelah sahur berpotensi untuk membuat asam lambung yang dihasilkan terlalu banyak. Kondisi tersebut apabila dibiarkan akan berkembang menjadi GERD atau Gastro Esophageal Reflux Disease.

 

“Jika langsung tidur sama halnya kita tidak memberi kesempatan organ tubuh kita untuk mencerna makanan terlebih dahulu dan ini bisa mengakibatkan asam lambung naik serta penyakit GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) gejalanya lebih ke nyeri ulu hati dan tenggorokan terasa panas,” jabar dr Azzah.

 

“Kalau isi lambung naik, bisa timbul gejala nyeri karena iritasi dari asam lambung dan bisa menyebabkan muntah sehingga berakibat komplikasi,” imbunya.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi