Kesehatan

Tidur Setelah Sahur Picu Sejumlah Masalah Kesehatan

Ahad, 26 Maret 2023 | 19:00 WIB

Tidur Setelah Sahur Picu Sejumlah Masalah Kesehatan

Tidur setelah sahur dapat menimbulkan sejumlah kesehatan. (Foto: NU Online/Freepik)

Sumenep, NU Online

Ketika menjalani puasa di bulan Ramadhan, sahur menjadi rutinitas penting. Karena sahur diperlukan agar kuat menjalani ibadah puasa. Meski begitu, bukan berarti harus makan dalam porsi besar ketika sahur.


Agar kuat berpuasa, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, dr H Slamet Riadi mengajak agar sahur dengan porsi yang tepat dan nutrisi seimbang. Selain itu, ada pula kebiasaan buruk yang harus dihindari setelah sahur. Banyak orang kembali melanjutkan tidur setelah sahur. Padahal, tidur setelah sahur bisa menimbulkan masalah kesehatan. Berikut masalah kesehatan yang dapat
muncul akibat tidur setelah sahur.


1. Sembelit

Normalnya, kata dia, butuh waktu 2 jam untuk tubuh mencerna makanan sehingga lambung menjadi kosong. Sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses. Namun tidur setelah sahur akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama dalam perut.


Dilanjutkan, timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Ini karena usus akan menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat.


“Alhasil, butuh usaha keras untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh. Risiko sembelit selama bulan puasa akan jadi lebih besar karena umumnya tubuh kurang mendapatkan cairan dari biasanya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Ahad (26/03/2023).


2. Kenaikan berat badan

Pria yang tergabung dalam Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep itu menegaskan, tidur setelah makan bisa memicu kegemukan, hal ini memang  bukan sekadar mitos belaka. Sama juga yang dilakukan oleh sebagian orang, tidur setelah sahur dapat menghambat proses pencernaan makanan.


“Kalori dari makanan yang seharusnya dibakar, justru dibiarkan menumpuk di dalam tubuh. Perut akan terasa begah, membuncit, dan menyebabkan berat badan terus naik saat puasa Ramadhan,” urainya.


3. GERD

Menurut para ahli, jelasnya, langsung tidur setelah sahur dapat menimbulkan terjadinya berbagai gangguan saluran cerna, seperti nyeri ulu hati dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). GERD adalah kondisi saat asam lambung naik hingga ke tenggorokan dan dapat menimbulkan rasa terbakar di dada.


“Faktanya, tidur setelah sahur membuat sistem pencernaan sulit bekerja. Asam lambung akan bergejolak dan membuat ulu hati terasa nyeri. Langsung tidur setelah sahur justru bikin sakit perut dan bisa mengganggu ibadah puasa,” terangnya.


4.  Dada dan tenggorokan terasa panas seperti terbakar (heartburn)

dr Slamet menjelaskan, Heartburn adalah sensasi terbakar di dada dan tenggorokan akibat naiknya asam lambung. Penyakit ini bisa terjadi akibat kebiasaan tidur setelah sahur di bulan Ramadhan. Bila seseorang langsung berbaring dan tidur setelah sahur, makanan tentu akan sulit bergerak turun ke bawah.


Tak hanya itu, makanan yang disantap saat sahur justru berisiko kembali naik dan melukai lapisan kerongkongan. Kondisi ini juga dapat menimbulkan sendawa dan mengganggu tidur.

 

Solusi

Agar dapat terhindar dari masalah kesehatan yang akan muncul jika tidur setelah sahur, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa kantuk setelah sahur, di
antaranya.


Pertama, tidur cukup di malam hari. Rasa kantuk yang menyerang saat sahur bisa jadi karena kurang tidur. Supaya terhindar dari akibat tidur setelah sahur, pastikan mendapatkan cukup tidur setiap malam.


“Idealnya, durasi tidur bagi orang dewasa adalah 7–8 jam. Usahakan untuk tidur lebih cepat setiap malam dan hindari kebiasaan begadang,” pintanya.


Kedua adalah makan-makanan yang bergizi seimbang saat sahur. Secara medis, makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, misalnya dapat memicu rasa kantuk luar biasa bila dibandingkan jenis makanan lainnya. Namun, bukan berarti tidak boleh mengonsumsi makanan berprotein atau karbohidrat. Kedua nutrisi tersebut justru berperan penting untuk menyuplai energi yang dibutuhkan selama berpuasa Ramadhan nanti.


“Sebaiknya, hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau protein terlalu banyak. Makanlah secukupnya supaya kita bisa mendapatkan manfaat nutrisinya dengan maksimal, tetapi tidak menyebabkan kantuk,” imbau Ketua LK Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura ini.


Ketiga adalah melakukan aktivitas ringan setelah sahur. Dirinya menyatakan, kunci terpenting untuk menghindari kebiasaan tidur setelah sahur adalah bergerak. Dengan bergerak, fungsi organ-organ tubuh akan terus aktif dan bermetabolisme dengan baik. Semakin bergerak dan menyibukkan diri, mata akan semakin melek dan mampu melawan rasa kantuk setelah sahur.


“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah kantuk dan tidur setelah sahur. Contohnya, berjalan kaki atau olahraga ringan lainnya. Ingat, hindari olahraga terlalu keras karena bisa memicu dehidrasi saat puasa di bulan Ramadhan,” tandasnya.


Kontributor: Firdausi
Editor: Syakir NF