Kesehatan

Tips Jaga Kesehatan Jamaah Haji sejak Persiapan Keberangkatan

Sel, 16 Mei 2023 | 07:00 WIB

Tips Jaga Kesehatan Jamaah Haji sejak Persiapan Keberangkatan

Ilustrasi jamaah haji Indonesia (Foto: MCH)

Sumenep, NU Online
Salah satu Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, Jawa Timur, dr H Slamet Riadi, memberikan tips sehat bagi calon jamaah haji. Baik sebelum pemberangkatan, saat penerbangan, hingga ketika jamaah berada di Tanah Suci.


Dikatakan, sebelum berangkat ke tanah suci, calon jamaah haji agar dapat mengenali diri. Yakni, memeriksa kesehatan dan mengkonsultasikan obat yang dibawa. Bagi penderita penyakit kronis, harus rutin minum obat kontrol. Kemudian, ikuti tes kebugaran dan rutin olahraga ringan 3-5 kali per-pekan dengan selang 1 hari istirahat.


"Makanlah yang bergizi sesuai diet dan minum air putih, disarankan 8 gelas per hari. Calon jamaah divaksinasi Covid-19, meningitis, dan k/p influenza. Terakhir pamitan sebelum berangkat," ujarnya kepada NU Online, Senin (15/5/2023).

 

Tak hanya itu, ia mengimbau untuk membawa obat-obatan minimal selama 40 hari. Sebagian obat disimpan dalam tas paspor untuk digunakan selama penerbangan. Obat-obat lainnya yang perlu dibawa adalah obat ringan seperti obat luka kulit, minyak kayu putih, minyak terapi, krim anti pegal. Bisa juga membawa bubur instan bila diperlukan.

 

"Bawalah alat pelindung diri (APD), yakni semprotan air tanpa diisi air, kacamata hitam, masker kain, handuk kecil atau kanebo, topi atau payung lipat kecil, sandal dan kantongnya serta kantong pipis," pintanya.


Pria yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep ini mengingatkan agar mengenali orang lain. Baik sesama jamaah, petugas kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan petugas kloter.


Tips saat di pesawat
dr Slamet mengimbau agar taat mengenali lingkungan saat berada di pesawat. Disampaikan, saat naik pesawat, naiklah dengan tenang dan sabar antre serta duduklah sesuai nomor masing-masing.

 

Pada saat take off, lanjutnya, pakai sabuk pengamanan dengan benar, matikan handphone atau alat elektronik, mode pesawat boleh diaktifkan saat sudah di udara dan lampu sabuk pengaman sudah off. 

 

Ketika di pesawat, sambungnya, bawalah camilan dan minuman secukupnya. Jangan menahan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Pergilah ke toilet saat lampu sabuk pengaman off. 


"Bila ada kesulitan, bisa minta bantuan petugas atau pramugari. Sesekali jalan-jalan sewaktu dalam pesawat. Senam saat lampu tanda sabuk pengaman tidak menyala," ungkapnya.


dr Slamet juga menjelaskan tips penggunaan toilet saat di pesawat. Langkahnya, kata dia, lampu sabuk pengaman off. Jika melihat pintu hijau tandanya kosong. Jika merah atau terkunci tandanya ada orang.


"Kunci pintu saat di dalam. Duduklah di kloset yang benar, dilarang buang sampah di kloset, plush tombol untuk menyiram, tekan tombol air cebok, ambil tissue, buanglah kotoran setelah menekan tombol tempat sampah, cuci tangan dengan sabun dan air jangan tercecer," terangnya.


Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan