Ketenagakerjaan

Menaker Berdayakan Korban PHK melalui Padat Karya

Kam, 23 April 2020 | 16:45 WIB

Menaker Berdayakan Korban PHK melalui Padat Karya

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengunjungi Kawasan Industri Usaha Pengupasan Bawang di Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (23/4). (Foto: Biro Humas Kemnaker)

Jakarta, NU Online
Untuk membantu pekerja yang ter-PHK dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19, Kementerian Ketenagakerjaan membuat terobosan baru dalam program padat karya. Salah satu bentuknya adalah melibatkan pekerja ter-PHK dan dirumahkan dalam penyemprotan disinfektan di lingkungan perusahaan.
 
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan biasanya, padat karya infrastruktur adalah dengan membangun infrastruktur. Namun kali ini diarahkan untuk penyemprotan disinfektan dengan melibatkan para pekerja yang ter-PHK atau dirumahkan.
 
"Kami juga memberikan bantuan kegiatan wirausaha kepada para pekerja itu," kata Menaker Ida Fauziyah saat mengunjungi Kawasan Industri Usaha Pengupasan Bawang di Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (23/4).
 
Menaker menjelaskan, program padat karya infrastruktur merupakan program regular Kemnaker. Namun, di tengah pandemi Covid-19, program ini diarahkan untuk membantu pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Penyemprotan desinfektan ini merupakan bagian dari program padat karya infrastruktur kebersihan lingkungan.
 
Program padat karya kebersihan lingkungan ini telah dilakukan di empat lokasi yaitu lokasi atau kawasan Pulau Gebang, Marunda, Cakung dan Tebet. "Tiap kegiatan melibatkan 70 pekerja yang dilakukan secara bergilir sesuai dengan protokol kesehatan," kata Menaker Ida.
 
Selain padat karya, program lain yang telah berjalan adalah program Kartu Prakerja. "Harapan kita program ini bisa membantu teman-teman yang di-PHK atau dirumahkan, sambil menunggu program Kartu Prakerja secara bertahap terealisasi," jelas Menaker.
 
Selain penyemprotan disinfektan, Menaker Ida juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat di belakang pasar Induk Kramat Jati. 
 
"Ingat, selalu gunakan masker, jangan dilepas-lepas kalau ke luar rumah. Sering mencuci tangan dengan air yang mengalir, menggunakan sabun, kalau tidak gunakan hand sanitizer. Dan tetap di rumah untuk mencegah penyakit akibat kerja," pesan Ida kepada para ibu-ibu pengupas bawang merah yang sedang bekerja di depan rumahnya. 

Ia menambahkan, penyemprotan disinfektan pada hari ini dapat membantu industri UKM, agar tetap terjaga eksistensi usahanya dan terhindar dari penularan Covid-19. Menaker menambahkan, pandemi Covid-19 sangat memukul kondisi sosial dan ekonomi nasional. Kondisi ini membuat sejumlah perusahaan mengambil inisiatif untuk melakukan efisiensi. 
 
"Sebelum sampai PHK tentu banyak pilihan-pilihannya. Kita berharap kepada teman-teman pengusaha, benar-benar PHK dijadikan upaya terakhir," ujarnya.
 
Menaker berpesan kepada para pengusaha agar menjadikan PHK dijadikan sebagai langkah terakhir dalam menghadapi dampak Covid-19. Ada langkah-langkah lain yang dapat diambil untuk menghindari PHK, seperti efisiensi biaya produksi, mengurangi upah pekerja tingkat manajerial dan direksi, mengurangi waktu kerja, atau merumahkan sementara pekerja secara bergantian.
 
Editor: Kendi Setiawan