Ketua PBNU Prof Mukri: Jangan Main-main dengan NU, Pendirinya adalah Para Wali
NU Online · Ahad, 23 Juni 2024 | 22:00 WIB
Pesisir Barat, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh Mukri mengatakan bahwa warga NU saat ini sudah lebih dari 50 persen umat Islam di Indonesia.
Prof Mukri mengungkap hasil berbagai lembaga survei yang menyatakan bahwa NU menjadi ormas terbesar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam ikut serta menentukan perjalanan bangsa Indonesia.
Berbagai dinamika yang terjadi selama ini membuktikan bahwa NU merupakan organisasi yang memiliki karamah dan banyak terbukti dalam perjalanan masa.
"Menjauhi NU itu sama-saja mencari penyakit," katanya pada Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-3 NU Pesisir Barat, Lampung, pada Sabtu (22/6/2024)..
Prof Mukri mengingatkan, pengurus tidak boleh main-main saat berkhidmah di NU. Ia lantas mengajak semua pengurus memiliki niat tulus untuk berkhidmah.
"Jangan main-main dengan NU. Muassis (pendiri) NU adalah para wali. Jika berlaku jahat dengan NU, yakinlah kualat. Niatkan dengan menata hati, ber-NU adalah khidmah," katanya.
Saat ini, kata Prof Mukri, PBNU terus melakukan penataan organisasi di berbagai aspek. Hal ini menjadi prioritas karena NU merupakan organisasi besar yang penting untuk terus berbenah menghadapi perubahan zaman.
Karena itu, Prof Mukri mengingatkan kepada pengurus NU di setiap tingkatan untuk tegak lurus mengikuti pola yang sedang dilakukan PBNU berdasarkan hasil-hasil keputusan Muktamar ke-34 di Lampung.
Baca selengkapnya di https://lampung.nu.or.id/amp/warta/prof-mukri-jauhi-nu-itu-sama-saja-cari-penyakit-2hPxU
Terpopuler
1
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Guru Besar Ushul Fiqih UIN Raden Intan Ungkap Nilai-Nilai Pancasila dalam Tahlilan
5
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
6
Refleksi Hari Buku Nasional 2025: Meneguhkan Tradisi Literasi Pesantren
Terkini
Lihat Semua