Nasional

3 Cara Jaga Kesehatan Ternak dari PMK Jelang Idul Adha

Kam, 23 Juni 2022 | 17:30 WIB

3 Cara Jaga Kesehatan Ternak dari PMK Jelang Idul Adha

3 Cara Jaga Kesehatan Ternak dari PMK Jelang Idul Adha

Jakarta, NU Online
Penyakit mulut dan kuku (PMK) terus mengalami kenaikan jumlah kasus di Indonesia. Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang, drh Nurul Humaidah berbagi tips menjaga kesehatan ternak dari PMK. Terlebih, menjelang Hari Raya Idul Adha, aktivitas jual beli hewan kurban diprediksi bakal mengalami peningkatan.


“Masih ada kesempatan untuk melakukan pencegahan menjelang hari raya kurban ini. Peternak tidak perlu panik,” kata Humaidah dalam keterangan yang diterima NU Online, Kamis (23/6/2022).


Pertama, memperhatikan kualitas pakan ternak. Humaidah menuturkan, memberikan ternak dengan pakan bermutu tinggi dapat menjaga imunitasnya, sehingga mencegah hewan terpapar virus PMK. Hal ini karena pakan berkualitas sangat berpengaruh terhadap daya tubuh ternak.  


“Menjelang Idul Adha ini, jika ternak kelihatan sehat, tetap dijaga dengan diberikan pakan berkualitas sehingga mendukung kekebalan yang baik,“ papar Humaidah.


Kedua, mendapatkan vaksinasi bagi hewan ternak. Menjelang Idul Adha, ia mengatakan ternak-ternak memerlukan vaksinasi. “Pastikan sudah mendapat jatah vaksinasi dari Dinas Peternakan,” ujarnya.


Ketiga, melakukan deteksi dini. Humaidah mengharapkan, kelompok peternak bisa bergerak melaksanakan deteksi dini dan pelaporan cepat saat mendapati hewan bergejala PMK.


“Yang mulai terlihat gejala PMK yaitu air liur keluar berlebihan maka bisa segera hubungi  petugas kesehatan hewan supaya diberi supportive therapy,” terang Dokter Hewan jebolan Universitas Airlangga, Surabaya itu.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketika mendapati lepuhan kuku pada ternak diusahakan jangan sampai kukunya lepas.


“Lakukan perawatan kuku dengan telaten yaitu dengan pemberian antiseptik setiap hari dan diusahakan lantai kandang kering supaya tidak memperparah infeksi di kuku,”


Upaya tersebut jika dilakukan selama 8-10 hari. Dalam kurun waktu tersebut, sambungnya, lepuhan diprediksi bakal mengering. Hal ini juga guna menghindari risiko kondisi pincang pada ternak.


Jumlah kasus terus naik
Melansir laman siagapmk.id, Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat 232.545 hewan ternak telah terjangkit PMK, Kamis (23/6/2022). Sebanyak 75.350 dinyatakan sembuh dan 153.641 ekor belum sembuh. Sebanyak 2.248 hewan dipotong bersyarat dan 1.333 ekor mati.


Sementara itu, sejumlah 215 kabupaten/kota di 19 provinsi dilaporkan terjangkit PMK. Adapun rincian provinsi tersebut adalah Jawa Timur dengan jumlah kasus terbanyak yakni mencapai 86.734 hewan yang terinfeksi PMK. Disusul dengan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 35.888 ekor, Aceh 28.514 ekor, Jawa Barat 27.907 ekor, Jawa Tengah 25.808 ekor, dan Sumatera Utara 9.261 ekor.   


Kemudian, sebanyak 5.833 ekor terjangkit di Yogyakarta, 4.266 ekor di Sumatera Barat, 2.546 ekor di Kepulauan Bangka Belitung, 1.367 ekor di Kalimantan Barat, dan 1.075 ekor di Banten.   Kemudian, di Jambi 782 ekor, DKI Jakarta 610 ekor, Sumatera Selatan 348 ekor, Kalimantan Selatan 347, Bengkulu 330 ekor, Lampung 323 ekor, Kalimantan Tengah 322 ekor, dan Riau 284 ekor.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin