Nasional

Ciri Hewan Kurban Terjangkit Wabah PMK dan Cara Pencegahannya

Sab, 11 Juni 2022 | 13:00 WIB

Ciri Hewan Kurban Terjangkit Wabah PMK dan Cara Pencegahannya

Ilustrasi hewan kurban. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah menyerang hewan ternak seperti sapi dan kambing membuat masyarakat cemas. Sebab, menyebarnya PMK ini berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha 2022.


Menanggapi situasi ini, dokter hewan (drh) Ahmad Syifa memaparkan ciri-ciri hewan kurban terpapar penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kondisi ternak yang terpapar PMK, kata dia, ditandai adanya keropeng/luka di bagian mulut, lidah, dan pada bagian sela kaki dan pangkal kuku hewan.


Menurut dia, pada kondisi parah tersebut hewan akan ambruk/rebah karena tidak kuat menahan sakit di bagian ujung kaki. Tidak sedikit sapi yang mengalami tanggal kuku pada kondisi yang sangat parah. Maka, ketika memilih hewan kurban perlu perhatikan bagian mulut dan kuku.


“Mulut harus bersih, mengkilap, dan lidah dalam keadaan baik. Untuk kaki terutama bagian teracap-kuku harus mengkilap, tidak retak, dan tidak luka. Postur hewan berdiri tegap, nafsu makan tinggi, cermin hidung basah dan cerah. Semua kaki menapak di lantai dengan baik,” terang drh Syifa saat dihubungi NU Online pada Sabtu (11/6/2022).


Lebih lanjut, pengurus GP Ansor Subang, Jawa Barat itu menerangkan bahwa kejadian PMK ini banyak terjadi pada sapi sementara kambing dan domba tidak terlalu parah. Namun demikian, memiliki peluang sembuh 97 persen. Artinya, angka kematian yang diakibatkan hanya 3 persen dari populasi yang terinfeksi.


Menurut dokter hewan lulusan IPB itu, ada sejumlah kiat pengendalian dan pencegahan yang dapat dilakukan peternak agar terhindar dari PMK. Pertama, pemberian antiradang atau antibiotik. Penggunaan antibakteri harus selalu diperhatikan. Karena jika penggunaannya tidak bijak maka akan memperparah keadaan.


“Pemberian antiseptik pada luka juga dapat dilakukan. Selain itu, pemberian suportif seperti vitamin dan mineral juga baik digunakan,” tutur drh Syifa.


“Ditambah dengan ketekunan peternak untuk selalu memerhatikan hewannya, karena hewan akan kesulitan makan disebabkan luka yang ada di sekitar mulut dan lidah. Penting diperhatikan posisi sapi ketika rebah karena menentukan cepat atau tidaknya proses penyembuhan sapi yang menderita,” sambungnya.


Peternak, lanjut dia, harus rajin melakukan suci hama pada lingkungan kandang di sekitarnya. Bisa menggunakan asam sitrat, asam borat, juga asam cuka dengan dosis tertentu.


“Mengingat daya penularan PMK adalah 99 persen secara aerosol, maka pencegahan mutlak dilakukan dengan biosekuriti untuk meminimalisasi terinfeksinya sapi yang sehat,” tandasnya.


Banyak ternak terpapar 
Sebagai informasi, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit hewan ternak yang saat ini tengah mewabah di beberapa daerah di Indonesia. Mengutip laman siagapmk.id, Peta sebaran penyakit mulut dan kuku nasional per 11 Juni 2022 jumlah wilayah yang tertular PMK sebanyak 18 provinsi dengan 178 kabupaten/kota.


Total hewan ternak terkonfirmasi sakit PMK sebanyak 134.334 ekor, jumlah yang sembuh sebanyak 35.243 dan yang mati sebanyak 630. Hewan ternak dengan status potong bersyarat sebanyak 834 ekor, sementara sisa kasus atau yang belum sembuh sebanyak 97.627 ekor.


Dalam hal ini, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus sakit PMK tertinggi, yaitu sebanyak 48.980 ekor hewan ternak.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Musthofa Asrori