8 Tahun Berjalan, Suluk Maleman Bahas Tanda Kiamat hingga Fitnah yang Diperjualbelikan
Sel, 28 Januari 2020 | 05:30 WIB
Pagelaran Suluk Maleman pada Sabtu (25/1) hingga Ahad (26/1) kemarin terasa berbeda. Sejumlah tokoh besar seperti Presiden Jancukers Sujiwo Tedjo, Sayatri Wilonoyudho, Abdul Jalil, Budi Maryono, Eko Tunas hingga Direktur TV 9 Hakim Jalyli turut hadir sebagai narasumber pada Ngaji NgAllah yang tepat memasuki tahun kedelapan ini.
Acara yang digelar di Rumah Adab Indonesia Mulia itu pun kembali membawa tema yang menarik, yakni Mengintip Yang Akan Datang. Meski sempat diwarnai hujan, ratusan hadirin tetap khusuk dalam mengikuti jalannya Suluk Maleman tersebut.
Abdul Jalil, salah satu narasumber menyebut di antara tanda kiamat disebutkan jika nantinya kebodohan akan semakin banyak dipertontonkan. Hal yang mengkhawatirkan, fitnah pun akan turut diperjualbelikan.
Senada dengan Abdul Jalil, Anis Sholeh Baasyin pun meyakini sekarang ini fitnah cukup banyak tersebar. Masyarakat mulai dikacaukan pemahaman terkait benar dan salah. Semua itu banyak diperdagangkan.
Bahkan muncul teori prinsip media menjual audiens kepada para pengiklan. Cukup banyak pemikiran yang melihat TV hanya untuk mencari hiburan. Sementara hiburan yang dihadirkan hanyalah konten yang dapat melupakan masalah sementara. Ironisnya itu menjadi semacam candu.
Acara itu pun semakin hangat dengan tampilan musik-musik religi Sampak GusUran. Sujiwo Tedjo bahkan sempat berkolaborasi menyanyikan syairnya.
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
3
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
Jangan Keliru, Ini Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar
6
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
Terkini
Lihat Semua