Nasional

Ainun Najib Tekankan Santri Kuasai Sains dan Teknologi

Jum, 4 Februari 2022 | 07:30 WIB

Ainun Najib Tekankan Santri Kuasai Sains dan Teknologi

Praktisi Teknologi Informasi, Ainun Najib saat menyampaikan testimoni pada Haul ke-2 Gus Sholah. (Foto: Tangkapan layar)

Jombang, NU Online
Praktisi Teknologi Informasi, Ainun Najib menyebut santri atau warga Nahdlatul Ulama (NU) mesti menguasai sains dan teknologi. Pasalnya, di era sekarang visi yang besar hanya bisa dicapai dengan penguasaan bukan hanya kemampuan. 


“Saya ingat betul Gus Sholah berpandangan bahwa santri atau kalangan Nahdliyin mesti menguasai sains dan teknologi, belajar di jalur umum. Santri harus kuliah di ITB/UI/UGM/ITS atau di institut sains dan teknologi terbaik di seluruh dunia,” ujar Najib saat memberikan testimoni pada Haul ke-2 KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Kamis (3/2/2022) malam.


Bagi pria asal Gresik, Jawa Timur ini, pandangan Gus Sholah itu menunjukkan bahwa ilmu, pengetahuan, adab, dan karakter agama adalah akar dan bekal yang mutlak dimiliki seseorang.


“Di era saat ini visi yang besar itu hanya bisa dicapai dengan penguasaan bukan hanya kemampuan tapi betul-betul menguasai dan unggul di bidang sains dan teknologi,” ungkap pemuda NU yang kini berdomisili di Singapura tersebut.  


Ia kemudian mengambil contoh Amerika Serikat (AS) yang dinilai tidak bisa mengelola struktur sosial akibat kurang menguasai teknologi informasi. Akibatnya terjadi polarisasi yang sangat besar. Beberapa tahun terakhir dampaknya sangat siginifikan bagi kestabilan sosial di negara tersebut. 


“Amerika Serikat sebuah negara dengan sejarah peradaban demokrasi yang paling tua hampir tiga abad, tapi kita lihat sendiri dengan mudah gagal menguasai struktur sosial yang dikacaubalaukan oleh hoaks, fed news di sosial media,” terang dia.


Tidak hanya AS, pihaknya mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami problem yang sama dengan negara tersebut. Ha itu disebabkan masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya menguasai teknologi dan sosial media. 


“Kita sedang mengalami problem itu dan mungkin hanya melihat problem itu sebagai problem sosial tetapi sejatinya itu adalah problem teknologi. Kita belum menguasai hanya sekadar mampu menyikapi hadirnya teknologi informasi dan sosial media,” katanya.


Ini baru awal, sambung Najib, ke depan bisa jadi lebih mengerikan karena perubahan teknologi akan lebih cepat lagi. “Kita semua terutama kalangan Nahdliyin mesti siap,” tegas Penggagas situs KawalPemilu.org. 


“Itu yang saya ambil dan pelajari dari Gus Sholah. Yah, mungkin agak bias atau istilah di dunia data Confirmation Bias namun saya memilih kesan dan pesan yang sesuai, tapi mudah-mudahan apabila ini sesuai dengan hadirin mungkin bermanfaat,” tandas Pria lulusan Universitas Nanyang Singapura itu. 


Sementara itu Putra sulung Gus Sholah, Irfan Asy’ari Sudirman atau Gus Ipang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ainun Najib merupakan sosok yang banyak berjasa untuk Tebuireng dan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang. 


“Mas Ainun ini juga sahabat kami, sahabat Gus Sholah karena berkali-kali dari tahun 2016 menyumbangkan banyak pemikiran untuk Tebuireng dan Universitas Hasyim Asy’ari,” imbuhnya.  


Haul bertema Belajar Integritas dan Kejujuran dari Gus Sholah ini digelar secara hybrid dan menghadirkan beberapa tokoh di antaranya; KH Reza Ahmad Zahid (Gus Reza), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, KH Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah), Najwa Shihab dan Hotman Paris Hutapea.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Syamsul Arifin