Nasional 1 ABAD NU

Alissa Wahid Tegaskan Festival Budaya Nusantara adalah Dakwah untuk Mencintai Indonesia

Sel, 7 Februari 2023 | 17:10 WIB

Alissa Wahid Tegaskan Festival Budaya Nusantara adalah Dakwah untuk Mencintai Indonesia

Pembukaan Karnaval Budaya Nusantara di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Kegiatan ini masih dalam rangkaian Puncak Resepsi 1 Abad NU. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Sidoarjo, NU Online 
Suasana penuh semangat, tapi khusyuk nampak terlihat pada sejumlah peserta Karnaval Budaya Nusantara di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) siang.


Secara resmi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) membuka karnaval ini di depan Pendopo Alun-alun Sidoarjo. 


"Kita akan menyaksikan berbagai penampilan. Ini bukan sekadar tontonan, ini dakwah kita untuk mencintai agama, negara, bangsa Indonesia. Dengan semangat merawat jagat," katanya.


Selanjutnya, ribuan warga yang menonton karnaval ini disuguhkan penampilan tari sufi terpanjang dan memecahkan rekor MURI. Dilanjutkan dengan marching band Banser Jawa Tengah.


Secara bergantian, Festival Budaya Nusantara dilanjutkan dengan penampilan 500 Fatayat NU dari seluruh Indonesia yang membawa 26 ribu doa untuk agama dan bangsa dari seluruh penjuru negeri.


Lalu Reog Ponorogo, ondel-ondel Jakarta, tarian dari suku di Indonesia ditampilkan seperti tari Saman dari Aceh dan tarian Ambon manise. Tari ini mengajarkan kekompakan.


"Abad pertama NU dibangun oleh muassis dengan tidak lepas dari budaya Nusantara. Budaya dan seni bagian yang sangat penting. Kita tidak model organisasi yang semua dimusuhi," jelas Alissa.


Menurutnya, seni dan budaya bisa digunakan untuk menyuburkan akhlak baik, agama, cinta Tanah Air. Oleh karenanya NU bukan organisasi yang anti budaya. Oleh karenanya, budaya selalu dikembangkan oleh NU.


"NU terkenal dengan budaya yang terbuka, tidak sedikit-sedikit memusuhi. Setiap zaman ada budaya baru, sekarang ada budaya digital. Sekarang ke mana-mana orang bawa handphone," imbuh putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini. 


Bagi Alissa, alasan NU tidak menolak budaya karena NU tidak takut dengan perubahan. Karena ulama NU mengajarkan untuk terus menjaga tradisi yang baik dan mengambil sesuatu yang baru. 


"NU tidak takut dengan modernitas dan budaya. Menjadi tuan rumah satu abad dengan sukses adalah budaya yang baik yang harus dijaga," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin