Nasional

Antusiasme Warga Jelang Pencoblosan: Pengalaman Pertama, Nantikan Presiden Baru, hingga Bingung Tentukan Pilihan

Sel, 13 Februari 2024 | 18:00 WIB

Antusiasme Warga Jelang Pencoblosan: Pengalaman Pertama, Nantikan Presiden Baru, hingga Bingung Tentukan Pilihan

Ilustrasi surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online

Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) akan berlangsung pada Rabu (14/2/2024) besok. Dalam waktu kurang dari satu hari, terdapat beragam gairah atau antusiasme warga menjelang hari pencoblosan yang bakal serentak dilaksanakan se-Indonesia.


Mulai dari merasa sangat antusias karena pemilu 2024 merupakan pengalaman pertama menjadi pemilih dan petugas di TPS, lalu menantikan presiden dan wakil presiden baru untuk Indonesia lima tahun ke depan, hingga bingung dalam menentukan pilihan. 


Pengalaman pertama jadi pemilih

Panjangnya waktu kampanye yang telah terlaksana, membuat masyarakat ikut merasakan antusias perayaan pesta demokrasi ini. Salah satunya dirasakan Rangga Mulya Gumilar (17), seorang siswa SMA. Antusiasme Rangga yang sangat tinggi muncul karena pada hari pencoblosan besok adalah pengalaman pertamanya dalam menggunakan hak pilih.


“Merasa sangat antusias, karena ini jadi pengalaman pertama saya buat ikut mencoblos. Setelah baru beberapa hari lalu masuk umur legal, terus sekarang langsung dipakai hak pilihnya,” kata Rangga kepada NU Online, pada Senin (12/2/2024).


Pengalaman pertama jadi anggota KPPS

Hal serupa juga dirasakan oleh salah seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Ayu Livia (26). Ia merasa sangat antusias karena pada 14 Februari 2024 akan menjadi pengalam pertamanya ikut serta menjadi anggota KPPS. Walau merasa takut karena adanya sistem baru yang digunakan, tetapi tidak dipungkiri rasa antusiasnya tetep terasa.


“Ini kan pengalam pertama saya jadi anggota KPPS. Tentunya ada dong rasa antusiasnya. Yang biasanya saya cuma datang sebagai pencoblos, kali ini saya juga merangkap jadi petugas TPS. Tapi ada sih rasa takutnya, karena adanya sistem baru itu takutnya mengalami kendala,” ujar Ayu.


Nantikan presiden baru Indonesia

Sementara itu, ada Nabila Raihana (25), seorang guru sekolah dasar (SD). Ia mengaku merasa kurang antusias untuk hari pencoblosan. Namun, rasa antusias yang dirasakannya lebih kepada penantian pergantian presiden baru. Setelah 10 tahun dipimpin presiden yang sama, Nabila amat menantikan era baru Indonesia dengan presiden yang baru.


“Saya sih kurang merasa antusias ya. Berhubung ini sudah bukan pengalaman pertama lagi bagi saya. Saya lebih antusias dan amat menantikan hasil akhir dari pemilu Rabu nanti, saya ingin merasakan pergantian presiden baru. Setelah 10 tahun dipimpin oleh presiden yang sama, tentu ada rasa penasaran dengan presiden mendatang,” kata Nabila.


Bingung tentukan pilihan

Lalu ada Neng Dedeh (42), seorang ibu rumah tangga yang tidak merasakan antusias menyambut hari pencoblosan pemilu 2024. Sebab ia masih belum bisa menentukan pilihannya. Dengan banyaknya pertimbangan, Neng Dedeh masih memikirkan calon presiden mana yang akan ia pilih.


“Enggak begitu antusias sih, soalnya saya masih bingung harus milih calon presiden yang mana. Banyak yang harus ditimbang, nggak bisa kan kita asal pilih,” ucapnya.