Nasional

Aplikasi PesantrenQu, Wujud Kemandirian Pesantren dalam Pengelolaan Keuangan

Sen, 25 Oktober 2021 | 11:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur, berhasil membuat aplikasi pengelola keuangan bebasis android bernama PesantrenQu.  


Founder aplikasi PesantrenQu, Ali Fahmi Perwira Negara menuturkan bahwa PesantrenQu diinisiasi sebagai jawaban dari berbagai macam problematika di pesantren, seperti yang terklasik yakni tentang manajemen keuangan yang tertata, akuntabel, dan mandiri. PesantrenQu menawarkan sistem non-tunai (cashless) yang terintegrasi dengan sejumlah sistem di dalam pesantren.


“Penataan tentang transaksi yang sering melibatkan uang cash, di mana uang cash sering menjadi masalah; kehilangan uang, kecemburuan atau kesenjangan sosial akan uang bekal santri, perilaku konsumtif berlebihan, hingga isu higienis terkait pandemi,” terang Fahmi kepada NU Online, Ahad (24/10/2021).


“Selain itu, manajemen tagihan dan penerimaan dana pendidikan seperti PPDB, syahriah, dan sebagainya masih belum tertata rapi, banyak melibatkan konfirmasi dan begitu banyak rekapan manual,” imbuhnya.


Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa PesantrenQu hadir dengan tiga solusi, yakni Kartu SaQu (SantriQu) untuk menggantikan pegangan uang tunai santri, PesantrenQu e-POS untuk menerima transaksi cashless baik melalui Kartu SaQu maupun transaksi berbasis m-Banking & e-Wallet (QRIS Bank Indonesia), serta Aplikasi PesantrenQu, sebagai aplikasi utama yang bisa digunakan oleh siapa saja terutama terkait layanan di pondok pesantren bagi wali santri dan alumni.


Melalui PesantrenQu, lanjut Fahmi, wali santri dapat mengatur dan mengirimkan uang bekal santri ke SaQu anaknya, mengontrol konsumsi bekal anaknya, serta bisa mendapat laporan tentang penggunaan uang bekal anaknya secara otomatis dan real time.


Pembayaran tagihan, ujarnya, dapat dilakukan dengan mudah. Ia akan tercatat secara otomatis, dan terintegrasi ke sistem keuangan elektronik pesantren. Hal tersebut merupakan kemudahan yang ditawarkan kepada para wali santri untuk mengakses layanan tagihannya secara otomatis karena sudah berbasis online.


Fahmi mengatakan PesantrenQu juga memberikan pondok pesantren mitranya sebuah Web Dashboard tersentral untuk memonitor dan mengelola semua sumber daya terkait pesantren, baik secara terpusat maupun secara kelembagaan internal.


Pihaknya berharap, aplikasi ini dapat merubah stigma negatif yang melekat di tubuh pesantren bersinggungan dengan teknologi. PesantrenQu ini meraih nominasi the most product market fit di ajang Kompetisi Santri 4.0 yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (RMI PBNU) yang bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS).


“Pesantren hadir di depan, memanfaatkan teknologi untuk mejadi institusi yang terkelola dengan baik, rapi, akuntabel, serta berorientasi melayani kepada stakeholders (wali, alumni, santri, dan jamaah yang membutuhkan),” ujar pria yang juga menjabat sebagai Direktur di Perusahaan Konsultan IT dan Pengajar IT di beberapa kampus serta Pondok Pesantren itu.


“Kami, PesantrenQu, berkomitmen akan hadir di tengah-tengah pesantren sebagai mitra dan layaknya santri, berkhidmat agar pesantren senantiasa berkembang, khususnya pada penguasaan teknologi, agar selalu dapat menjadi lebih baik, dari masa ke masa,” pungkasnya.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin