Nasional HARLAH KE-44 IIQ JAKARTA

Berbagai Ikhtiar Jadikan IIQ Jakarta Pusat Studi Al-Qur’an Terbaik di Dunia

Kam, 29 April 2021 | 14:45 WIB

Berbagai Ikhtiar Jadikan IIQ Jakarta Pusat Studi Al-Qur’an Terbaik di Dunia

Ilustrasi gedung IIQ Jakarta. (Foto: Tangkapan layar YouTube IIQ Jakarta)

Jakarta, NU Online
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta memiliki komitmen atau visi untuk menjadi pusat studi dan riset Al-Qur’an terbaik dan terdepan di dunia, pada 2028 mendatang. Untuk mewujudkan visi tersebut, dilakukan dengan berbagai cara dan ikhtiar.


Di antaranya dengan menghadirkan mata kuliah kekhususan untuk S1 di bidang Ilmu Tajwid (I-II), Ilmu Nagham (I-IV), Ulumul Qur’an (I-IV), Ilmu Qiraat (I-VI), dan Ilmu Rasm Ustmani. Tak hanya itu, seluruh mahasiswa juga diwajibkan menghafal Al-Qur’an di samping berbagai ilmu yang sesuai bidang studi masing-masing. 

 

Baca juga: Rektor IIQ Jakarta: Perempuan itu Pilar Negara


“Adapun untuk tingkat pascasarjana fokus pada pendalaman materi bidang Al-Qur’an, maupun keilmuan berbasis Al-Qur’an seperti Hukum Ekonomi Syariah dan Pendidikan Agama Islam,” tutur Rektor IIQ Prof Huzaemah Tahido Yanggo, dalam Peringatan Nuzulul Qur’an dan Hari Lahir (Harlah) ke-44 IIQ yang digelar secara daring, Kamis (29/4). 


Pada prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), menghafal Al-Qur’an diwajibkan untuk semua jenjang, baik S-1, S-2, maupun S-3. Inilah yang menjadi salah satu bentuk ikhtiar untuk mengimplementasikan secara operasional perwujudan visi IIQ Jakarta itu.


Baca juga: Wapres: Semoga IIQ Jadi Pilar Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia


“Program studi lainnya diberikan penguatan keilmuan berbasis Al-Qur’an secara mendalam sehingga menjadi keunggulan dan keistimewaan kajian akademik semua prodi di IIQ Jakarta,” jelas pakar Fikih Perbandingan Mazhab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Lebih jauh, Prof Huzaemah berharap agar kajian-kajian Al-Qur’an dapat semakin luas dengan berbagai pendekatan yang lebih komprehensif, baik dari tradisi Timur maupun tradisi Barat. 


Fokus dalami Al-Qur’an
Senada dengan itu, Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi IIQ karena sejak 44 tahun lalu hingga saat ini menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang fokus dan secara khusus mendalami Al-Qur’an yang diperuntukkan bagi perempuan.


“Keberadaan IIQ hakikatnya adalah bukti pengakuan, sekaligus wujud tanggung jawab perempuan muslimah Indonesia sebagai para penjaga Al-Qur’an dalam peran dan relasi sosialnya di tengah masyarakat,” ujar LHS, sapaan akrabnya.
 

Baca juga: Wapres KH Ma'ruf Amin Sebut IIQ Berhasil Jadi Penyemai Penghafal Qur’an


Ditegaskan, IIQ adalah wahana kawah candradimuka lahirnya ulama perempuan Indonesia. Karena itu, Lukman mengajak kepada para santriwati di berbagai pesantren di Tanah Air agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di IIQ. 


“Sebab, dengan melanjutkan pendidikan di IIQ diharapkan akan membuat cara pandang, sikap, dan praktik keberislaman masyarakat Indonesia tetap terjaga kemoderatannya,” ujar putra bungsu Menag RI era Bung Karno, KH Saifuddin Zuhri, itu.
 

Baca juga: IIQ Jakarta Peringati Harlah Ke-44 Kamis 29 April


“Kita semua bertanggung jawab mengatasi adanya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang tidak proporsional dalam melihat posisi perempuan, sehingga melahirkan pemahaman dan pengamalan keagamaan berlebihan yang melampaui batas dan ekstrem,” pungkas LHS.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori