Nasional

Berkaca Kasus Penganiayaan David, Psikolog Jelaskan Faktor Pemicu Perilaku Kekerasan pada Remaja

Sen, 27 Februari 2023 | 15:30 WIB

Berkaca Kasus Penganiayaan David, Psikolog Jelaskan Faktor Pemicu Perilaku Kekerasan pada Remaja

Ilustrasi korban kekerasan. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Kasus penganiayaan anak eks pejabat DJP Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio terhadap David Latumahina menyedot perhatian publik belakangan ini. Polisi telah menetapkan Mario sebagai tersangka penganiayaan.

 

Penganiayaan bengis oleh Mario Dandy yang berlangsung di Jalan Pesanggrahan, Jakarta itu membuat David terkena diffuse axonal injury dan terkapar di rumah sakit. Hingga kini David masih dalam perawatan intensif.

 

Kasus penganiayaan pada remaja tersebut tak luput dari sorotan Psikolog Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Maryam Alatas. Ia menjelaskan, perilaku kekerasan pada remaja adalah tindakan yang disengaja dan berakibat fatal karena mencederai fisik dan mental seseorang.

 

Perilaku ini tak muncul dengan sendirinya. Ia menyebutkan terdapat beberapa faktor pemicu perilaku kekerasan seperti pengalaman psikologi dan lingkungan.

 

Dari aspek pengalaman psikologis, Maryam menjelaskan bahwa seseorang cenderung memiliki perilaku agresif yang memicu melakukan tindak kekerasan melalui pengalaman. Selain itu, pola pengasuhan yang permisif makin membuat anak “menjadi-jadi” melakukan hal sesuka hati, termasuk tindak kekerasan.

 

“Pengasuhan yang cenderung permisif misalnya, anak serba boleh, tidak memberikan aturan yang jelas dan tegas, cenderung memanjakan,” ungkap Maryam dalam keterangannya, diterima NU Online, Senin (27/2/2023).

 

Kepala Unit Pelayanan dan Pengembangan Psikologi (UP3) Unusia itu juga menyampaikan bahwa faktor lingkungan turut mempengaruhi adanya tindak kekerasan pada remaja.

 

“Remaja bisa melakukan kekerasan terhadap remaja lainnya bisa disebabkan karena faktor lingkungan, misalnya terbiasa ada di lingkungan dengan teman-teman yang melakukan kekerasan,” jabar Maryam.

 

Selain itu, karakteristik remaja yang secara emosi masih labil atau tidak memikirkan dampak panjang, juga mendorong remaja kian mudah untuk melakukan aksi kekerasan terhadap sesamanya. Sementara pada kasus penganiayaan Mario Dandy kepada David ia menilai bahwa kejadian tersebut merupakan buntut dari pola asuh orang tua yang permisif.

 

“Efek yang terjadi terhadap orang tua mungkin menyangkut flexing yang dilakukan si anak, sehingga mengundang pihak-pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan,” kata dia.

 

David hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau. Sejumlah tokoh negara dan agama bergiliran menjenguk bocah berusia 17 tahun itu. Mulai dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qumas dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

 

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid pun menjenguk David dan mendoakannya. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Alissa Wahid juga datang ke Rumah Sakit Mayapada untuk melihat secara langsung kondisi David.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi