Nasional

BPS Rilis Pelayanan Haji 2022 Sangat Memuaskan, Menag: Alhamdulillah

Sen, 19 Desember 2022 | 15:30 WIB

BPS Rilis Pelayanan Haji 2022 Sangat Memuaskan, Menag: Alhamdulillah

Menteri Agama (Menag) RI H Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Kemenag).

Jakarta, NU Online
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis hasil survei indeks kepuasan jamaah haji (IKJH) 1443 H/2022 M. Berdasarkan survei BPS, IKJH 1443 H/2022 M mencapai 90,45 atau masuk kategori sangat memuaskan.

 

“Alhamdulillah, hasil survei BPS yang dirilis hari ini tentang indeks kepuasan jamaah haji 1443 H/2022 M mencapai 90,45. Ini masuk kategori Sangat Memuaskan,” terang Menteri Agama (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin (19/12/2022).

 

“Ini kategori sangat memuaskan dengan indeks di atas 90 yang pertama kali dalam 11 kali pelaksanaan survei IKJH oleh BPS yang dilakukan sejak 2010,” sambungnya.

 

Menag menyampaikan terima kasih kepada seluruh jamaah haji Indonesia, khususnya mereka yang berangkat pada 1443H/2022M. Menurutnya, survei ini bisa didapat karena kesediaan para jamaah untuk mengisi instrumen yang disiapkan oleh BPS.

 

“Terima kasih jamaah haji Indonesia. Jika ini dinilai sebagai sebuah keberhasilan, maka keberhasilan itu tidak terlepas juga dari peran seluruh jamaah haji Indonesia,” papar Menag.

 

Berdasarkan hasil survei BPS, kenaikan IKJH terjadi di semua daerah kerja. Di banding survei tahun 2019, kenaikan indeks kepuasan dapat dilihat dari data berikut: Madinah 89,42 (2019: 86,44), Makkah 91,57 (2019: 87,89), Armuzna 89,64 (2019: 82,57), dan Bandara 91,28 (2019: 87,94).

 

Dari aspek layanan, juga terjadi kenaikan signifikan. Untuk layanan Transportasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), indeks kepuasan mencapai 91,54 (2019: 80,37). Indeks kepuasan layanan Katering Armuzna 90,08 (2019: 84,48). Sementara untuk indeks kepuasan layanan tenda Armuzna 87,91 (2019: 76,92).

 

Untuk layanan di luar fase Armuzna juga naik, dengan data sebagai berikut: Transportasi Bus Antar Kota 91,93 (87,35), Petugas 90,32 (87,06), Transportasi Bus Shalawat 90,76 (88,05), Ibadah 90,31 (87,77), Katering 91,72 (87,72), Hotel 89,35 (87,21), dan umum/lainnya 89,73 (85,41).

 

“Capaian ini menggembirakan, tapi juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Agama dan stakeholders terkait untuk bisa mempertahankannya. Apalagi, kuota jamaah haji Indonesia tahun 2023 kita harapkan sudah kembali normal,” harap Menag.

 

“Saya harus berterima kasih juga kepada seluruh petugas haji dan semua pihak yang terlibat atas sukses penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini,” sambung pria yang biasa dipanggil Gus Men itu.

 

Menag mengapresiasi kinerja BPS yang secara konsisten telah melakukan survei indeks kepuasan jamaah haji. Menag mengaku, akan memperhatikan sejumlah catatan dan masukan dari jamaah dan BPS untuk perbaikan layanan haji ke depan. Menag juga sangat menaruh perhatian pada peningkatan kualitas layanan bimbingan ibadah haji. Gus Men berharap hal ini bisa disiapkan lebih dini dan matang sehingga jamaah bisa mendapatkan bimbingan ibadah secara optimal.

 

“Kita mengagendakan rekrutmen petugas bimbingan ibadah dilakukan lebih dini agar mereka juga bisa segera memberikan pendampingan dan bimbingan manasik kepada jamaah haji 2023,” urainya.

 

Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono mengapresiasi pemerintah atas kenaikan indeks kepuasan jamaah haji. “Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah. Hasil survei ini sekaligus juga bisa memberi pembelajaran tentang bagaimana mempersiapkan haji tahun depan karena kondisi jamaah sudah akan kembali normal,” ujarnya.

 

Perbedaan penyelenggaraan haji
Dalam simpulan paparannya, Kepala BPS menyampaikan bahwa kondisi penyelengaraan haji di tahun 2022 (masa pandemi) berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Perbedaan terlihat jelas pada jumlah dan karakteristik jamaah haji karena adanya pembatasan dari pemerintah Arab Saudi.

 

Misalnya, kuota jamaah haji Indonesia tahun 2019 mencapai 221ribu, sementara tahun 2022 hanya 100.051. Sesuai kebijakan pembatasan dari Arab Saudi, usia jamaah haji 2022 tidak lebih 65 tahun. Sebanyak 75% usia jamaah pada rentang 41-60 tahun.

 

Kondisi berbeda lainnya terkait dengan pendidikan. Data survei yang dipaparkan Kepala BPS menunjukkan 52% berpendidikan tinggi (diploma - S3). Hanya 3% jamaah yang teridentifikasi tidak sekolah, SD 6%, SMP 9%, dan SMA 30%.

 

“Perlu bijaksana memaknai angka hasil survei 2022. Sebab kondisi 2022 berbeda dengan 2019, baik kuota maupun kondisi fisik jamaah,” ujarnya.

 

Selain itu, Kepala BPS juga menyampaikan bahwa nilai IKJHI sebesar 90,45 menunjukkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji Tahun 2022 “sangat memuaskan”. Tingkat kepuasan jamaah haji Indonesia tertinggi dicapai oleh daerah kerja/satuan operasi Makkah, dengan nilai indeks sebesar 91,57. Kenaikan nilai IKJHI terbesar dibandingkan Tahun 2019 adalah daerah kerja/satuan operasi Armuzna, naik sebesar 7,06 poin. Jenis layanan dengan nilai IKJHI tertinggi adalah pelayanan transportasi bus antarkota, dengan nilai indeks sebesar 91,93.

 

Editor: Aiz Luthfi