Nasional

Buka Pra-Rakernas LPTNU, Ketua PBNU: Kekuatan NU adalah Berkumpul

Sel, 21 Februari 2023 | 18:30 WIB

Buka Pra-Rakernas LPTNU, Ketua PBNU: Kekuatan NU adalah Berkumpul

Ketua PBNU Prof H Mukri membuka kegiatan Pra-Rapat Kerja Nasional (Pra-Rakernas) LPTNU di Hotel Java Heritage Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/2/2023). (Foto: Rohman Dwi Aji)

Banyumas, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof, H Mukri membuka kegiatan Pra-Rapat Kerja Nasional (Pra-Rakernas) Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Hotel Java Heritage Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/2/2023). Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari dengan agenda Diseminasi Kurikulum Keaswajaan dan Moderasi Beragama pada PTKI.


Dalam kesempatan itu, Ketua PBNU Prof Mukri mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan PBNU yang melibatkan banyak jamaah harus terus dilakukan. Sebab menurutnya, sejak didirikan tahun 1926, kekuatan NU adalah berkumpul. 


"Kekuatan kita kumpul. Kalau ada agenda NU jangan sampai tidak berangkat. Dan Indonesia bisa begini juga karena tokoh-tokohnya sering berkumpul di Jakarta. Sering ngopi bareng," kata mantan Rektor UIN Lampung dua periode ini saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pra Rakernas LPTNU. 


Ia berharap, kegiatan Rakernas LPTNU yang akan digelar 8-10 Maret 2023 mendatang juga tidak kalah ramai dengan kegiatan Pra-Rakernas LPTNU yang digelar hari ini. Menurut Prof Mukri, ketika orang-orang NU berkumpul untuk membahas sesuatu hal, akan ada sesuatu yang dihasilkan serta memiliki nilai manfaat yang dirasakan.   


Lebih lanjut, Prof Mukri bersyukur saat ini ada 254 kampus NU yang dikelola oleh pengurus dan warga NU di seluruh Indonesia. Jumlah ini katanya jauh berbeda saat zaman Orde Baru yang sama sekali tidak ada kampus NU di Indonesia. "Makanya kita harus berterima kasih ke era reformasi," tuturnya. 


Namun, katanya, meski jumlah kampus NU sudah mencapai 254, 80 persen masih dimiliki oleh warga NU bukan milik PBNU. Hal ini persis dengan kondisi ribuan pesantren yang dikelola dan dimiliki oleh tokoh dan warga NU. 


Catatan lain yang menjadi perhatian yakni persentase keberadaan kampus NU, 80 persen berlokasi di Pulau Jawa dan mayoritas kampus NU (80 persen) program studi agama. Oleh sebab itu, katanya, agar kampus-kampus NU berkembang secara bersama-sama, harus sering mengadakan pertemuan. 


"Kita harus sering ngumpul untuk berbagi," ucapnya.


Sebelumnya, Sekretaris Panitia Pra Rakernas LPTNU Rizqon Halal Syah mengatakan, penyelenggaraan Pra Rakernas LPTNU mengedepankan khadimul umah dan khodimul pendidikan yang diharapkan dapat diterapkan kepada seluruh peserta yang merupakan pimpinan kampus NU dari  pulau Jawa, Bali, NTB dan Lampung. 

 

Menurutnya, khadimul ummah dan khadimul pendidikan dalam konteks ini yaitu kemampuan pimpinan kampus NU dalam menciptakan sesuatu yang baru dan terbarukan, sehingga dapat bersaing di kancah global. 

 

"Pada kegiatan ini kami ingin menjadi khadimul ummah dan khadimul pendidikan bagi pengelola PTNU di seluruh daerah. Oleh sebab itu mari menciptakan yang baru dan terbarukan agar bisa bersaing dalam kancah nasional dan internasional," kata Rizqon dalam laporannya. 

 

Kegiatan Pra-Rakernas LPTNU turut dihadiri oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Prof H. Amin Suyitno, Sekretaris LPTNU Ahmad Suaedy dan para pimpinan kampus NU se Pulau Jawa, Bali, NTB dan Lampung. 

 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan