Nasional HARI SANTRI 2023

Bumi Moro Surabaya Tempat Ijazah Kubro Hari Santri Erat Berkait dengan Peristiwa 10 November

Jum, 20 Oktober 2023 | 05:00 WIB

Bumi Moro Surabaya Tempat Ijazah Kubro Hari Santri Erat Berkait dengan Peristiwa 10 November

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen saat konferensi pers di Foodies Galery Surabaya, Kamis (19/10/2023) (Foto: Pagar Nusa)

Surabaya, NU Online
Pelaksanaan Ijazah Kubro yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama bertepatan dengan momentum Hari Santri 2023. Ijazah Kubro tersebut akan dilaksanakan di Lapangan Marinir Bumi Moro, Surabaya, Jawa Timur pada Ahad (22/10/2023).

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen mengungkapkan alasan mengapa Bumi Moro dipilih menjadi tempat pelaksanaan Ijazah Kubro. Menurutnya hal itu sebagai napak tilas berkaitan dengan Peristiwa 10 November, sementara peristiwa tersebut memiliki keterkaitan dengan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama.

 

"Ini sebagai napak tilas kami melaksanakan Ijazah Kubra di Bumi Moro dengan semangat Resolusi Jihad," ujarnya saat ditemui di Foodies Galery Surabaya, Kamis (19/10/2023).

 

Ia menjelaskan, semangat Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 membuat orang Islam dalam radius 90 KM fardhu ain untuk berperang ke Surabaya.


"Nah, tentunya untuk berperang ini kan tidak bisa menggunakan tangan kosong. Para santri diijazahi oleh para kiai berupa ijazah doa dan wirid sebagai pertahanan diri para santri ketika berperang, dan alhamdulillah mencapai kemenangan," tambahnya.


Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Bumi Moro merupakan tempat pertempuran antara para pejuang Indonesia dengan Sekutu yang diboncengi oleh NICA. Kemudian tidak jauh dari tempat tersebut, Brigjen Mallaby dari Sekutu tewas oleh santri.


Pengukuhan 80 pengurus 

Selain pelaksanaan Ijazah Kubro, Pimpinan Pengurus Pusat Pagar Nusa juga akan melaksanakan pengukuhan pengurus masa khidmat 2023-2028. Sebanyak kurang lebih 80 orang akan dikukuhkan.

 

"Komposisi Pengurus Pusat Pagar Nusa yang akan dikukuhkan kurang lebih 80-an itu juga beragam profesinya. Ada yang profesinya sebagai PNS, sebagai TNI, sebagai Polri, sebagai pengusaha, ada yang sebagai pedagang, dan lain sebagainya," ujarnya.

 

Ia berharap, setelah dikukuhkan Pengurus Pusat Pagar Nusa ini segera melaksanakan program-program kerja yang telah diamanatkan oleh kongres dan melaksanakan hasil dari gerak rancangan Pagar Nusa 2023-2028 yang telah disusun melalui Forum Group Discussion oleh para pakar.

 

Gus Nabil menjelaskan bahwa tanggung jawab Pagar Nusa ialah riayatul umah, menjaga bagaimana Pagar Nusa betul-betul menjadi kemaslahatan bagi umat.


"Ini adalah tanggung jawab yang besar, karena kerja-kerja ke depan kita harus bersinergi dengan stakeholder, paham Ahlussunah wal Jamaah harus kita jaga, tentu ini merupakan tanggung jawab besar. Dan para pendiri NU, para Kiai sudah menitipkan tanggung jawab itu sehingga kami akan semaksimal mungkin melaksanakan tugas itu. Pesan saya sebagai Ketua Umum, setiap kader Pagar Nusa wajib sowan kiai, minimal satu bulan sekali sowan kiai," pungkasnya.