Nasional

Cara Mudah Meraih Lailatul Qadar ala Gus Fahrur

Sab, 15 April 2023 | 06:00 WIB

Cara Mudah Meraih Lailatul Qadar ala Gus Fahrur

Cara mudah mendapatkan malam lailatul qadar adalah dengan tidak pernah ketinggalan melaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadhan. (Foto: Ilustrasi/NU Online)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) membagikan cara mudah untuk mendapatkan lailatul qadar. Menurutnya, caranya adalah tidak pernah ketinggalan dalam melaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadhan.


"Maka cara termudah mendapatkan lailatul qadar ya setiap malam jangan tinggalkan Tarawih, setiap malam jangan tinggalkan tahajud. Kalau sebulan penuh kita menjalankan tarawih dan qiyamul lail maka dipastikan kita dapat lailatul qadar," jelas Gus Fahrur dalam tayangan Cara Mudah Mendapatkan Lailatul Qadar diakses NU Online, Sabtu (15/4/2023).

 

Dijelaskannya, Allah sengaja merahasiakan waktu lailatul qadar agar umat Islam selalu semangat dalam melaksanakan puasa, tarawih, qiyamul lail dan ibadah lainnya. Jika tanggalnya ditentukan, hampir dipastikan sebagian umat Islam hanya akan semangat beribadah pada tanggal tertentu.


Ia mencontohkan, jika lailatul qadar ditentukan misalnya terjadi pada tanggal 27 Ramadhan, bisa jadi nanti ada orang yang ibadahnya hanya pada tanggal tersebut. Selain tanggal 27 Ramadhan akan diremehkan bahkan sama sekali tidak beribadah.


"Kan sudah dapat seribu bulan. Supaya tidak diremehkan maka sengaja Allah sembunyikan lailatul qadar itu. Di mana? Di bulan Ramadhan, di sepuluh malam terakhir, yang ganjil di 10 malam terakhir, itu yang paling kuat," ujar Gus Fahrur.

 

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Bululawang, Malang, Jawa Timur itu mengungkapkan sejumlah pendapat mengenai waktu lailatul qadar, misalnya Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada tanggal 27 Ramadhan.

 

"Atau Imam Ghazali itu berdasarkan awal, misal kemarin kita mulainya (1 Ramadhan) itu malam Kamis maka berarti malam lailatul qadar itu mungkin malam 25 (Ramadhan), itu cuma titen-titenan," jelasnya.


Gus Fahrur menegaskan, malam lailatul qadar tetap menjadi rahasia Allah. Namun jika mengacu pada petunjuk Rasulullah, lailatul qadar terjadi di malam 10 terakhir bulan Ramadhan.


"Makanya Rasulullah saw itu menyuruh seluruh keluarganya untuk qiyamul lail di malam 10 terakhir bulan Ramadhan," imbuhnya.

 

Mengingat hal tersebut, Gus Fahrur mengajak kepada seluruh umat Islam untuk lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan ibadah, apalagi di malam 10 terakhir bulan Ramadhan.

 

"Apabila ingin mendapatkan lailatul qadar, karena itu memang disembunyikan oleh Allah, ayo setiap malam jangan tinggalkan tarawih, setiap malam jangan lupa tadarus, setiap malam ayo kita qiyamul lail," ajaknya.

 

Menurut Gus Fahrur, selain untuk memompa semangat ibadah, dirahasiakannya lailatul qadar juga menjadi pengingat kepada umat Islam untuk tidak melakukan maksiat, sebab jika melakukan maksiat di malam tersebut, dosanya akan berlipat ganda sebagaimana berlipatnya pahala 1.000 bulan.


Pewarta: Aiz Luthfi
Editor: Kendi Setiawan