Nasional

Catatan LPBI PBNU tentang Polusi Udara di Jakarta yang Kian Memburuk

Sen, 14 Agustus 2023 | 19:30 WIB

Catatan LPBI PBNU tentang Polusi Udara di Jakarta yang Kian Memburuk

Kondisi udara kota. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Buruknya kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) belakangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, faktor pembuangan emisi dari transportasi, dan kegiatan industri di Jabodetabek.


Demikian materi pembahasan rapat terbatas Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (14/8/2023). 


Menanggapi permasalahan buruknya kualitas udara di wilayah Jabodetabek selama satu pekan terakhir, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) Maskut Candranegara mendukung percepatan penerapan batas emisi EURO 5 dan EURO 6, khususnya di Jabodetabek, dan memperbanyak ruang terbuka hijau. 


Maskut mengatakan, LPBI PBNU juga turut mendukung pemerintah agar berani mendorong sejumlah kantor untuk menerapkan sistem kerja hybrid working yakni kombinasi bekerja di kantor (work from office) atau bekerja di mana saja atau di rumah (work from home).


"Sebaiknya pemerintah konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil, mendorong semua pihak dengan beralih ke transportasi massal seperti LRT, MRT, hingga kereta cepat," ujar Maskut dalam keterangannya kepada NU Online, Senin (14/8/2023).


Maskut menyarankan agar pemerintah memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta melakukan pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek, serta  mengedukasi publik yang seluas-luasnya.


LPBI juga mendorong kepada masyarakat agar melakukan langkah-langkah konkret dengan menggunakan transportasi umum guna mengurangi polusi di Jabodetabek. Maskut juga mengimbau agar masyarakat bisa melakukan penghijauan mulai dari lingkungan sekitar.


"Menggunakan moda transportasi umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Mengurangi penebangan pohon dan memperbanyak menanam pohon penghijauan di sekitar lingkungan masing-masing," tandasnya..


Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah memberikan sejumlah instruksi kepada sejumlah menterinya hingga gubernur untuk penanganan polusi udara di Jakarta yang kian mengkhawatirkan. Dikatakan kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.


Jokowi memerintahkan kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan intervensi yang dapat meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek dengan meminta rekayasa cuaca untuk dilakukan. Ia juga meminta agar regulasi percepatan penerapan batas emisi di Jabodetabek segera ditetapkan.