Nasional

Cegah Penyebaran Covid-19, Ratusan Warga Ikuti Rapid Test di PBNU

Jum, 5 Juni 2020 | 13:15 WIB

Cegah Penyebaran Covid-19, Ratusan Warga Ikuti Rapid Test di PBNU

Suasana rapid test di beranda gedung PBNU (Foto: NU Online/Ahdori)

Jakarta, NU Online

Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 menyelenggarakan rapid test corona di Halaman Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (5/6). Secara bergantian, ratusan masyarakat berduyun-duyun mengikuti kegiatan yang digelar secara gratis itu. 


Rapid test sendiri merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh dalam melawan virus Corona. Antibodi tersebut akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan Covid-19. 


Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 dr Muhammad Makky Zam-zami mengatakan, total masyarakat yang mengikuti rapid test tersebut berjumlah 120 orang. Hasilnya ratusan masyarkakat yang terdiri dari para pegawai kantor di Jakarta itu nonreaktif atau negatif Covid-19. 


“Hasilnya, alhamdulillah nonreatif atau negatif saat ini,” kata dr Makky kepada NU Online. 


Rencananya, kata Makky, rapid test yang diadakan oleh Satgas NU Peduli akan rutin dilakukan minimal tiga minggu sekali. Upaya itu sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 secara masif di masyarakat meski stok alat rapid tak sebanyak yang diharapkan. Alat rapid yang telah digunakan selama wabah Covid-19 oleh Satgas NU Peduli merupakan bantuan dari mitra NU antara lain Kedubes Singapora, Kedubes China dan lainnya. 


“Tantangannya itu rapid-nya itu, karena ketersediaan rapid kita terbatas. Ada beberapa donasi Singapora, Kedubes China, nah itu yang kita manfaatkan,” katanya. 


Sebelumnya, PBNU melalui Satgas NU Peduli Covid-19 berkomitmen membantu masyarkat menghadapi Covid-19. Upaya itu dilakukan dengan berbagai kegiatan kemanusiaan dan pemberian bantuan kesehatan lainnya. 


Kali ini, Satgas NU Peduli melakukan rapid test dalam rangka memutus mata rantai Covid-19. Prosedur pemeriksaan rapid test sendiri dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. 


Kemudian, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya. Hasil rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. 


Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.


Oleh karena itu, jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7–10 hari setelahnya. Orang dalam kondisi seperti itu disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori 
Editor: Abdullah Alawi