Nasional

Chattra di Candi Borobudur, Legacy Baik untuk Umat Buddha

Rab, 11 Oktober 2023 | 10:15 WIB

Chattra di Candi Borobudur, Legacy Baik untuk Umat Buddha

Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Komunikasi dan Media, Wibowo Prasetyo. (Foto: Kemenag)

Magelang, NU Online

Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Komunikasi dan Media, Wibowo Prasetyo mengatakan pemasangan Chattra di puncak Candi Borobudur selain akan menambah kesempurnaan dan keagungan, juga akan menjadi legacy (peninggalan) baik bagi Umat Buddha. 


Hal itu disampaikan oleh  Wibowo dalam acara media gathering Keagamaan Buddha Terkait Chattra Candi Borobudur di Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2023). 


"Pemasangan Chattra akan menambah kesempurnaan dan keagungan Candi Borobudur. Dan ini tidak semata-mata usulan dari pemerintah, tapi juga usulan dari Umat Buddha. Keyakinan umat Buddha ini menjadi fondasi penting untuk kemudian dilanjutkan dengan memasang Chattra sebagai penyempurna Candi Borobudur. Sehingga, pemasangan Chattra akan bisa menjadi Legacy yang baik bagi umat Buddha, " kata Wibowo. 


Dari sisi religiusitas umat Buddha, Wibowo menyebut, Chattra memiliki nilai filosofis yang tinggi. Dan terkait rencana pemasangan Chattra ini, menurutnya, Umat Buddha hingga Tokoh Buddha telah menyepakati. Chattra ini menjadi salah satu konsen bersama dan juga Umat Buddha agar bisa dipasang kembali di Candi Borobudur.  


"Kalau keyakinan Umat Buddha dan Tokoh Buddha sudah yakin, sudah sepakat dan menginginkan pemasangan Chattra di Puncak Candi Borobudur, maka apabila itu tidak dilakukan menurut saya sangat tidak bijaksana, " tegas Wibowo. 


Lebih lanjut, Wibowo menekankan bahwa perlu dukungan dan juga penguatan di berbagai perspektif untuk menyempurnakan Candi Borobudur sebagai destinasi religi bagi Umat Buddha dan dunia. Jika Chattra sudah terpasang di Candi Borobudur, lanjut dia, akan bisa menarik Umat Buddha dan dunia berkunjung. 


"Prioritas utamanya adalah memberi ruang yang seluas-luasnya bagi Umat Buddha dan dunia untuk melihat kesempurnaan dan keagungan Candi Borobudur yang telah lengkap dengan Chattra di atasnya, " jelas Wibowo. 


Soal diskusi dan banyaknya perspektif yang muncul terkait rencana pemasangan Chattra ini, Wibowo menyebut hal itu adalah dinamika yang akan memperkaya jalannya pemasangan Chattra. 


"Yang pasti bahwa Kemenag mendukung 100 persen pemasangan Chattra sebagai penyempurna Candi Borobudur, " pungkasnya. 


Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Dirjen Bimas Buddha) Kemenag Supriyadi mengungkapkan bahwa terkait pemasangan Chattra atau payung di Puncak Stupa Utama Candi Borobudur, pihaknya akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 


"Kami juga meminta bantuan teman-teman dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Karena ini bicara bangunan, bangunan warisan dunia harus melibatkan berbagai pihak, dan termasuk melibatkan mereka yang memiliki kepentingan di dalamnya," ungkapnya.


Supriyadi menyebut, pihaknya sudah berkirim surat kepada BRIN agar dibantu riset tentang rencana kebijakan pembangunan Chattra Candi Borobudur.


Tentang target dimulainya pemasangan Chattra tersebut, Supriyadi berharap roses yang sedang berjalan selama ini akan dapat segera direalisasikan pemasangan tersebut.


"Kami berharap dari Kemenag agar segera dipasang Chattra Candi Borobudur. Jadi sekarang ini sedang dalam pengkajian," tuturnya. 


Supriyadi mengatakan bahwa pemasangan Chattra atau payung di Puncak Stupa Utama Candi Borobudur menambah aura spiritualitas umat Buddha. Sebab, dari segi keagamaan Chattra menjadi salah satu penyempurna dari sebuah bangunan stupa. Atas dasar itu, pihak Kemenag akan tetap berupaya melakukan pemasangan Chattra.