Nasional

Dari Kalimantan ke China, Kisah Anita Jadi Penerima Beasiswa Kedokteran di Universitas Sun Yat Sen

Sen, 24 Oktober 2022 | 18:00 WIB

Dari Kalimantan ke China, Kisah Anita Jadi Penerima Beasiswa Kedokteran di Universitas Sun Yat Sen

Anita Kurnia Ilahi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Perempuan asal Kalimantan Timur ini berhasil mendapatkan beasiswa S1 Kedokteran di China. Adalah Anita Kurnia Ilahi, perempuan kelahiran 26 Mei 1998 yang kini sudah memasuki tahun akhir perkuliahan di program Clinical Medicine, Sun Yat-Sen University, China.


Perempuan yang juga menjabat Koordinator Santri Mendunia Tiongkok ini mengaku tak pernah menyangka bisa mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di Negeri Tirai Bambu tersebut.


“Saya nggak pernah terbayang waktu itu bisa menjadi mahasiswa kedokteran dengan full scholarship,” terang perempuan yang akrab disapa Anita itu kepada NU Online, Senin (24/10/2022).


“Awalnya saya ingin lanjut studi ke kedokteran di universitas mana saja, swasta atau negeri,” sambung dia.


Memutuskan untuk melanjutkan studi kedokteran, lanjut dia, mulanya dianggap sebagai pilihan yang cukup pelik. Ia harus memutar otak tentang bagaimana bisa tetap menekuni bidang yang ia sukai, namun tidak membebani orang tua.


“Saya anak pertama dan punya lima orang adik. Ibu saya guru dan bapak saya karyawan swasta. Untuk membiayai 6 orang anak itu nggak gampang,” terang perempuan yang baru-baru ini didapuk menjadi koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) Kawasan Asia-Oseania itu.


Benih cita-cita menjadi seorang dokter telah tertanam sejak usia dini. Namun, minimnya akses yang ia miliki membuatnya harus berupaya ekstra untuk dapat mewujudkan mimpinya itu.


“Sejak kecil sudah ada ketertarikan ke dunia kedokteran. Menurut saya, dokter itu pekerjaan yang mulia. Dokter berkaitan erat dengan penyelamatan nyawa manusia,” terang Ketua Muslimat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok itu.


“Saya anak daerah. Dan untuk mendapatkan informasi itu sangat susah diakses, jika dibandingkan dengan mereka yang di tinggal di ibu kota,” tambahnya.


Setelah melewati serangkaian ikhtiar, akhirnya ia dipertemukan dengan kesempatan melanjutkan pendidikan di program studi impian. Tekad dan keyakinan untuk dapat melanjutkan studi di bidang yang ia minati berbuah manis. Anita berhasil memperoleh Beasiswa Pemerintah Cina (Chinese Government Scholarship) untuk belajar di Clinical Medicine, Universitas Sun Yat-Sen, China.


“Saya sering ikut seminar dan saya melihat info bahwa ada beasiswa full kedokteran ke luar negeri di Tiongkok. Saya coba mendaftar dan alhamdulillah, berkat rezeki dan doa orang tua saya diterima,” ucap dia.


Modal nekat dan restu orang tua

“Pertama kali pas kuliah itu, pertama kali saya ke luar negeri,” ujar Anita.


Bermodal yakin dan restu orang tua, Anita berangkat ke China untuk memulai studi pertama kali pada tahun 2017. Keberangkatannya itu sekaligus pengalaman perdananya pergi ke luar negeri.


“Saya agak nekat gitu orangnya. Orang tua sudah ridho dan saya pasrah apa yang akan terjadi kepada Allah. Sebenarnya ada rasa takut. Tapi saya hilangkan itu,” kata dia.


Melakukan perjalanan seorang diri ke negara di Asia Timur itu berjalan mulus. Ia tiba dengan selamat di asrama fasilitas beasiswa di Guangzhou, China.


“Saya menghilangkan rasa takut itu dengan berserah diri sama Allah swt. Ketika orang tua ridho, insyaallah Allah ridho. Naluri anak pertama mungkin ya, karena kita dituntut untuk menjadi contoh bagi adik-adik,” beber dia.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Edit: Muhammad Faizin