Nasional

Debat Kelima Pilpres Bahas Kesehatan, Ahli Gizi Soroti Implementasi Program Gizi Tepat Sasaran

Sen, 29 Januari 2024 | 18:00 WIB

Debat Kelima Pilpres Bahas Kesehatan, Ahli Gizi Soroti Implementasi Program Gizi Tepat Sasaran

Ilustrasi Gizi. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Debat putaran kelima pemilihan presiden (pilpres) untuk calon presiden (capres) 2024 yang berlangsung pada Ahad (4/2/2024) mendatang akan membahas tentang kesehatan sebagai salah satu subtema.


Ahli Gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah Fahmi Arif Tsani menyoroti pentingnya implementasi program-program kesehatan terkait gizi yang tepat sasaran. 


Menurut Arif, meskipun terdapat kemajuan dalam program-program pemerintah terkait gizi, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaannya.


"Yang perlu diperbaiki adalah bagaimana mengimplementasikan atau mengintervensi program-program tersebut tepat sasaran, serta memberikan perhatian lebih pada beberapa kelompok masyarakat, seperti ibu hamil dan anak-anak, yang memiliki kebutuhan khusus terkait gizi," ujar Fahmi kepada NU Online, Senin (29/1/2024).


Anggota Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) itu  juga menegaskan pentingnya kelangsungan program-program kesehatan agar tidak terlepas dari siklus perawatan yang diperlukan, misalnya dalam hal pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu menyusui.


"Artinya, kalau semua program itu terkait, ya itu harus diperhatikan. Misal, konkretnya adalah ketika (program) di bayi itu sudah baik dan  (program) di ibu hamil sudah baik maka, di siklus selanjutnya adalah di ibu menyusui. Maka ibu menyusui perlu tetap dijaga, karena sering terlepas di siklus selanjutnya," tuturnya.


Arif juga membahas peran penting penyuluhan gizi sebagai bagian dari edukasi masyarakat. Menurutnya, penyuluhan gizi yang bersifat massal mengalami perbaikan dari tahun ke tahun berkat perkembangan teknologi yang memungkinkan pemanfaatan media secara lebih efektif.


"Edukasi gizi yang baik harus memperhatikan dua hal penting secara substansi, yaitu informasi yang ditingkatkan dari waktu ke waktu, serta penggunaan media yang memadai untuk menyampaikan informasi tersebut sehingga mudah dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat," tambahnya.


Arif menekankan pentingnya untuk terus meningkatkan implementasi program-program kesehatan serta penyuluhan gizi untuk memberikan dampak yang maksimal bagi kesehatan masyarakat Indonesia.


Sebagai informasi, tema lengkap debat kelima pilpres yaitu Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.