Nasional

Delapan Program 45 Rektor dalam Forum Penguat Karakter Bangsa

Sel, 23 Februari 2021 | 12:40 WIB

Delapan Program 45 Rektor dalam Forum Penguat Karakter Bangsa

Rapat Koordinasi dengan tema Implementasi Program Kerja Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa

Bandarlampung, NU Online
Sebagai upaya mempertahankan keluhuran karakter bangsa Indonesia sekaligus menghalau berbagai paham intoleran, radikalisme, dan ekstremisme yang menyebabkan disintegrasi bangsa, 45 perguruan tinggi se-Indonesia berkolaborasi membentuk Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB).


Untuk menguatkan tujuan mulia ini, forum rektor ini melakukan Rapat Koordinasi dengan tema Implementasi Program Kerja Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (23/2). Dalam Rakor ini, hadir Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang juga Dewan Kehormatan FRPKB dan Prof Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI


Kepada NU Online, Ketua FRPKB Prof Aom Karomani yang juga Rektor Universitas Lampung memaparkan program kerja yang akan dilakukan dalam kepengurusan periode 2021-2023 ini. Menurutnya program ini terangkum dalam delapan ruang lingkup dengan jenis kegiatan, sasaran, dan tujuan masing-masing.


“Pertama kita akan memperkuat pemahaman dan penerapan ideologi Pancasila dalam rangka meneguhkan ideologi Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara Indonesia dalam bidang pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa,” jelas Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung ini.


Yang kedua lanjutnya, adalah penguatan kecintaan kepada bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku yang mendukung nasionalisme. Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme, patriotisme atas keragaman.


“Program ini ditujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum melalui berbagai macam kegiatan seperti diskusi, seminar, workshop, dan festival budaya,” terangnya.


Ketiga adalah peningkatan kesadaran hukum terhadap pelanggaran yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Program ini diharapkan mampu mencegah pelanggaran berupa AGHT yakni Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.


Program yang keempat adalah penelitian pengembangan terkait implementasi ideologi Pancasila. Hal ini dilakukan dengan memetakan radikalisme dan religiusitas di lingkungan kampus, memetakan potensi solidaritas dan toleransi, serta menemukan metode implementasi ideologi Pancasila yang efektif dan efisien.


Program yang kelima lanjutnya adalah pengabdian tentang implementasi ideologi Pancasila yang memanfaatkan hasil riset tentang ideologi Pancasila. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan seperti sosialisasi, lomba poster, dan lomba konten digital.


Kesadaran bela negara dan nasionalisme bagi mahasiswa menjadi program yang keenam. Ini ditujukan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas mahasiswa dalam global positioning Indonesia di luar negeri.


“Kita juga akan melakukan internasionalisasi toleransi dan keberagaman dengan menghasilkan duta toleransi dan keberagaman level internasional, mengenalkan dan mempromosikan toleransi dan keberagaman ala Indonesia di mancanegara, dan membentuk himpunan alumni perguruan tinggi Indonesia di mancanegara” jelasnya terkait program ketujuh FRPKB.


Program terakhir menurut Prof. Aom adalah amplifikasi penguatan ideologi Pancasila yang terdiri dari deradikalisasi, toleransi, dan nasionalisme. Ini bertujuan untuk mempertahankan dan memperkuat persatuan Indonesia dan menjaga keutuhan NKRI.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR