Nasional

Di Jepang, Pergunu Paparkan Konsep Pusat Pelatihan SDM Kelautan dan Kemaritiman

Jum, 27 September 2019 | 12:30 WIB

Di Jepang, Pergunu Paparkan Konsep Pusat Pelatihan SDM Kelautan dan Kemaritiman

Wakil Ketua PP Pergunu Aris Adi Leksono (kanan). (Foto: Pergunu)

Jakarta, NU Online
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menyampaikan pentingnya Indonesia dan Jepang membangun kerja sama kelautan dan kemaritiman berbasis asosiasi. Indonesia ke depan adalah poros Kemaritiman Dunia, maka harus melibatkan banyak pihak untuk mengelola kekayaan laut.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Pusat Pergunu, Aris Adi Leksono, dalam pertemuan Pergunu dengan Asosiasi Kepala Sekolah Perikanan Jepang, Assocition of Chairman of Japanese Fisheries School.

"Dalam pertemuan yang baik ini, Pergunu berharap kita mengembangkan kerja sama lintas negara, terutama di Asia. Ini adalah peluang yang baik, karena Indonesia ke depan adalah poros maritim dunia, tentu butuh dioptimalkan untuk mengelolah potensi yang ada, semua pihak kita perlu sinergikan,” kata Aris dalam rilis yang diterima NU Online, Jumat (27/9).

Kehadiran Pergunu di Jepang atas undangan kehormatan dari Asosiasi Kepala Sekolah Perikanan Jepang, Assocition of Chairman of Japanese Fisheries School. Pertemuan berlangsung 24 hingga September 2019, bertujuan untuk menganalisis ruang lingkup kerja sama atau Letter of Intens (LoI).

Aris menjelaskan salah satu bentuk konkret kerja sama yang bisa dijalin adalah dengan membuat training center pada bidang kelautan dan Kemaritiman. Training center ini bertujuan untuk mempersiapkan SDM unggul dan berdaya saing bidang kelautan dan kemaritiman.

“Indonesia punya SDM dan SDA, jepang punya sistem dan teknologi, sehingga bisa saling melengkapi,” katanya.
 
Untuk jangka pendek, ujar Aris, kerja sama yang perlu dibangun adalah mendirikan training center kelautan dan kemaritiman.

“Sinergi potensi Indonesia dan Jepang pada bidang tersebut sangat penting, sehingga terwujud SDM yang expert di bidang kelautan dan Kemaritiman yang dibutuhkan,” ungkap Aris.

Forum tersebut dihadiri oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam dari Indonesia, pengusaha, dan para pengelola sekolah menengah kejuruan.

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Fathoni Ahmad