Jakarta, NU Online
Lembaga Seni Budaya Muslimin lndonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) menggelar diskusi dan bedah buku Sejarah Gajah Mada. Kegiatan ini diagendakan berlangsung hari ini, Kamis (4/4) di pesantren asuhan Ketum PBNU, Al-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mulai pukul 13.00 WIB.
Sejumlah tokoh direncanakan hadir di antaranya Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj; Ketua Lesbumi yang juga penulis buku Sejarah Gajah Mada, KH Agus Sunyoto; serta dua orang Arkelog senior dari UI, Hasan Djafar dan Agus Aris Munandar.
Acara digelar masih dalam suasana peringatan 57 tahun Lesbumi. Harlah Lesbumi sendiri jatuh pada tanggal 28 Maret. Menurut Kiai Agus Sunyoto, meski vakum sepanjang Orde Baru dan dihidupkan lagi sebagai lembaga NU tahun 2005, baru tahun 2015 Lesbumi benar-benar bangkit sebagai organisasi yang riil di tingkat PB, PW, PC, PAC. Lesbumi tumbuh dengan aneka dinamika kehidupan sosial, budaya, keagamaan di setiap daerah yang menampakkan Ke-bhinneka-an lslam Nusantara.
"Semoga pada usia ke-57 ini Lesbumi makin berkembang dan makin dibutuhkan masyarakat karena kemanfaatan dan keberkahannya," kata Kiai Agus.
Seluruh elemen Lesbumi dalam Harlah ke-57 ini tetap setia kepada komitmen Nasional dari unsur NU; teguh dan kukuh menegakkan NKRl dengan Pancasila dan UUD 1945 seperti semangat Fatwa dan Resolusi Jihad 1945.
Acara Harlah Lesbumi NU ini diselenggarakan secara khidmat di daerah masing-masing, di tingkat wilayah dan cabang, mulai dengan mengadakan istighotsah dan tahlil untuk para masyayikh NU dan pendiri Lesbumi. Kemudian mengadakan kegiatan pagelaran seni budaya, silaturahim hingga kegiatan berupa lomba-lomba yang berkaitan dengan seni budaya. (Kendi Setiawan)