Nasional

Di Siniar Dedy Corbuzier, Wapres Tegaskan Persatuan Indonesia Harus Dijaga

Sel, 4 Januari 2022 | 13:30 WIB

Di Siniar Dedy Corbuzier, Wapres Tegaskan Persatuan Indonesia Harus Dijaga

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin hadir dalam siaran podcast Deddy Corbuzier.

Tangerang Selatan, NU Online
Indonesia merupakan negara multikultural dan memiliki konsensus nasional berupa Pancasila. Konsensus ini berisi kesepakatan untuk saling menghormati dan bertoleransi atas keragaman yang ada di negara ini. Karenanya, konsensus ini harus terus dilaksanakan, sesuai dengan bunyi sila ketiga dalam Pancasila, “Persatuan Indonesia”, untuk menjaga keutuhan negeri.


“Ya ini yang harus terus dijaga, Persatuan Indonesia Ini,” tegas Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin pada acara Podcast Deddy Corbuzier, di Jalan Titihan HG 12A, Nomor 7, Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/01/2022).


Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, sebagai negara yang memiliki keragaman, potensi perpecahan pun cukup besar untuk terjadi di Indonesia. Hal ini berdampak pada penyampaian pendapat yang berbeda-beda hendaknya dapat dilakukan dalam koridor aturan yang telah ditetapkan. Demikian ini agar tidak menimbulkan konflik atau keresahan di masyarakat, khususnya, bagi generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.


Kan kita ada kesepakatan. Cara-cara kita menyampaikan aspirasi itu ada konstitusional, ada aturannya, ada cara-caranya, ada mekanismenya. Semua di Indonesia ini bisa memperjuangkan aspirasinya asal menggunakan mekanisme yang ada, yang disediakan,” urai Wapres.


“Selama tidak melanggar kesepakatan, saya kira itu yang harus dijaga dan itu harus dirawat terus, bagi generasi muda itu menjadi tanggung jawab,” imbuh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2018-2021 itu.


Aturan-aturan tersebut, lanjut Wapres, merupakan koridor yang akan mencegah terjadinya ujaran kebencian (hate speech) yang mungkin timbul sehingga menggeser makna asli dari aspirasi yang akan disampaikan.

 

“Bebas itu kan yang penting tidak melanggar aturan, tidak ada hate speech ya, tidak masuk ke wilayah itu,” ungkap Wapres.


Bahkan, bagi Kiai Ma’ruf, kritik itu sehat. Hanya saja, penyampaian sesuatu perlu diperbaiki itu positif. “Konstruktif namanya. Apalagi kalau disertai solusi-solusi. Wah itu lebih. Tapi dengan cara yang proporsional. Nggak ada masalah, wong negara kita demokrasi,” lanjutnya.

 

Menutup bincang-bincang, Wapres pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, selain menjaga persatuan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat terus bahu-membahu untuk membangun kesejahteraan Indonesia. Bersama pemerintah, Wapres mengajak seluruh elemen untuk mengisi pembangunan dengan hal-hal bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat dan negara.


“Kita ikut menaruh bata. Satu bata, dua bata gitu. Karena Indonesia ini satu bangunan, yang kita bangun, diletakkan oleh para pendahulu dari generasi ke generasi. Yang penting, masing-masing menaruh saja, semakin lama menjadi satu banteng besar dan memberi kemaslahatan untuk masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: