Nasional

Wapres Minta Pengusaha Nahdliyin Bantu Pesantren Manfaatkan Potensi Ekonomi

Rab, 20 Oktober 2021 | 08:30 WIB

Wapres Minta Pengusaha Nahdliyin Bantu Pesantren Manfaatkan Potensi Ekonomi

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. (Foto: Dok. BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta para pengusaha Nahdliyin yang memiliki jaringan luas untuk dapat membantu pesantren dalam memanfaatkan potensi perekonomian yang tengah dikembangkan.


Sebab, saat ini persepsi masyarakat terhadap pesantren telah berubah. Dari yang semula hanya dinilai sebagai pusat pendidikan keagamaan dan belajar kitab-kitab klasik saja, sekarang sudah mampu bertransformasi dalam melakukan gerakan perekonomian.


“Pesantren telah bertransformasi menjadi lebih berjaya. Tidak hanya mendalami agama, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren dan perekonomian masyarakat sekitar,” tutur Wapres dalam pidato kunci pada Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), Rabu (20/10/2021).


Dijelaskan, transformasi pesantren itu sudah dikukuhkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 yang menegaskan tiga fungsi utama pesantren. Ketiga fungsi itu adalah sebagai pusat pengkaderan pemikiran yang menyiapkan para ahli agama, sebagai lembaga pencetak sumber daya manusia (SDM), dan sebagai lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat.


“Melihat ketiga fungsi utama tersebut maka kebangkitan ekonomi pesantren harus dimulai dari para santri,” tegas Wapres.


Santripreneur
Kiai Ma’ruf menambahkan, pada Desember 2018 pun pemerintah telah meluncurkan program santripreneur dan petani muda. Program ini membentuk wirausahawan-wirausahawan baru, termasuk regenerasi petani dan mengembangkan potensi lahan non-produktif di pesantren.


“Salah satu program santripreneur yang berkembang dengan baik saat ini adalah program UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) berbasis kelapa sawit yang telah diluncurkan sejak Oktober 2020,” kata Wapres.


Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan kepada pesantren berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dan membentuk Bank Wakaf Mikro (BWM). Hal sebagai upaya untuk meningkatkan akses permodalan usaha, mendukung program santripreneur, dan menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren.


Kemudian telah dibangun lebih dari seribu balai latihan kerja (BLK) di pesantren untuk mengembangkan keterampilan para santri. Beberapa pesantren juga telah melakukan pengembangan usaha di bidang keuangan, pertanian, perikanan dan pariwisata.


“Di bidang keuangan, pesantren telah membangun dan mendirikan BMT (Baitul Mal wa Tamwil). Di bidang pertanian, berupa penanaman bermacam komoditas seperti sayur-mayur dan buah-buahan,” tambah Wapres.


Kiai Ma'ruf lantas mendorong agar pesantren mampu memastikan kualitas produknya sesuai dengan selera pasar sehingga memiliki nilai jual yang kompetitif. Sementara untuk mendukung upaya tersebut, pesantren sangat butuh dukungan pihak terkait agar usahanya lebih berkembang.


“Dalam kaitan inilah, para pengusaha Nahdliyin yang telah berkembang dan memiliki jaringan luas kiranya dapat membantu dan memanfaatkan potensi yang dikembangkan di pesantren,” tandas Kiai Ma'ruf.


Pulihkan perekonomian
Pesantren yang dapat melakukan gerakan ekonomi, kata Kiai Ma'ruf, bisa membantu upaya pemerintah yang sedang berupaya untuk memulihkan kembali perekonomian nasional akibat dampak pandemi Covid-19.


“Indonesia saat ini sedang berupaya memulihkan kembali perekonomian nasional dan melakukan transformasi ekonomi untuk menggerakkan seluruh sektor perekonomian dengan melibatkan partisipasi masyarakat,” ujar Wapres.


Kiai Ma’ruf juga mengingatkan kepada seluruh warga pesantren bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir, sehingga kesehatan dan ketaatan menjaga protokol kesehatan harus terus dijaga dengan baik.


“Semoga dengan upaya pemberdayaan santri dan pesantren kita mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 agar bisa bangkit kembali untuk kejayaan NKRI,” harap kiai asal Tanara, Serang, Banten ini.


Sebagai informasi, Webinar Internasional Hari Santri 2021 ini dilakukan dengan metode hibridasi, luring dan daring. Secara terbatas, acara ini dilangsungkan di lantai 8 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sementara melalui daring, acara ini dilakukan via zoom dan disiarkan langsung kanal Youtube TVNU.


Webinar bertajuk Santri Membangun Negeri ini dihadiri Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghoffar Rozin, Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas secara virtual, serta para narasumber yang membincang peran santri dari berbagai sudut pandang. Di antaranya sudut pandang politik, ekonomi, budaya, dan revolusi teknologi.


Narasumber yang mengisi webinar ini adalah Rais Syuriyah PCINU Amerika Serikat Sholahudin Kafrawi, Dosen Kajian Islam dan Asia ANU College Australia sekaligus pengurus PCINU Australia Eva Fahrun Nisa, Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang KH Abdul Ghofur Maimoen, serta Dosen Fakultas Hukum Monash University yang juga Rais Syuriyah PCINU Australia-New Zealand KH Nadirsyah Hosen. 


Pewarta:  Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori