Nasional

Dokter NU Berencana Gandeng Psikolog Tangani Trauma Korban Banjir

Sel, 26 Januari 2021 | 11:01 WIB

Dokter NU Berencana Gandeng Psikolog Tangani Trauma Korban Banjir

Korban banjir di Kalimantan Selatan. (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online

Pimpinan Wilayah Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PW PDNU) Kalimantan Selatan berencana akan menggandeng psikolog untuk menangani trauma warga terdampak banjir. Sebab perjalanan penanggulangan dampak pascabencana masih sangat panjang.


“Kita akan membangun aspek psikologi. Kalau memungkinkan, kita akan menurunkan psikolog agar bisa bergabung dengan PDNU, untuk memberikan ceramah atau dukungan untuk teman-teman di sana. Membangun masyarakat kembali, itu yang terpenting,” ungkap Ketua PDNU Kalsel Faisal Rahman, kepada NU Online melalui sambungan telepon, Selasa (26/1). 


Lebih lanjut Faisal mengatakan, seluruh dokter di PDNU Kalsel akan kembali menyisir daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan secara langsung, terutama soal penanganan dan pelayanan kesehatan.


“Mungkin nanti kita akan stay (menetap) di sana (pengungsian), sehari-dua hari, mendirikan tenda, kemudian mendeteksi berbagai penyakit yang kemungkinan muncul pascabencana. Salah satunya soal aspek psikologi ini,” katanya. 


Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarbaru ini menuturkan, banyak anak-anak di sana yang trauma. Oleh karena itu, ia meyakini bahwa prioritas PDNU Kalsel bukan hanya soal aspek kesehatan saja, tetapi juga dari psikologinya.


“Saat ini kita masih fokus untuk kesehatan (warga). Untuk psikologi, kita akan rencanakan agar lebih intensif lagi penanganannya. Karena trauma para warga terdampak banjir itu berat juga, untuk anak-anak dan orang tua, yang rumahnya terendam. Jadi panjang ini perjalanan (penanggulangan pascabencana),” tutur Faisal. 


Harapan PDNU Kalsel


Oleh karena perjalanan penyelesaian pascabencana ini masih panjang, dengan sangat optimis ia menegaskan bahwa PDNU Kalsel akan terus bergerak membantu warga terdampak banjir. Ia juga akan terus berupaya mengumpulkan personel agar lebih banyak lagi.


“Sekarang kita berhadapan dengan fase rehabilitasi dan sangat dimungkinkan pada fase ini penyakit yang selama ini belum muncul bakalan muncul setelah banjir. Makanya harapan kita sih personel kita lebih banyak lagi,” ujarnya.


“Makanya saya rajin mengunggah postingan di media sosial, itu dalam rangka untuk merangsang anak-anak muda dan tenaga medis untuk bisa bergabung di PDNU Kalsel,” sambung dr Faisal. 


Namun demikian, ia mengatakan personel PDNU yang saat ini sudah kerap melakukan giat kesehatan ke berbagai tempat pengungsian sudah cukup. Terdapat sekitar delapan hingga 10 orang yang aktif. 


“Ditambah lagi dengan logistik obat-obatan yang lumayan cukup lengkap, ditambah dengan peralatan kesehatan. Alhamdulillah alat-alat kesehatan yang kami punya cukup memadai seperti tensimeter, saturasi oksigen, peralatan infus dan bedah. Alat standar kami siapkan semua,” tegasnya. 


Senin (25/1) kemarin, pada saat PDNU Kalsel mengunjungi pengungsian di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, ada salah seorang pasien yang terpaksa harus diinfus di tempat. “Karena diare, lemas, sudah dingin, dia hampir syok. Jadi mau tidak mau, kita harus melakukan pemasangan infus,” ujarnya.


Banjir Kalsel di beberapa titik


Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kalsel Gusti Taufik Hidayat menyebut, air masih menggenangi di dua kabupaten dan satu kota. Di antaranya Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kota Banjarmasin. 


Ia merincikan, di Kabupaten Banjar air masih menggenang di Kecamatan Gambut, Sungai Tabuk, Sungai Lulut, dan Kertak Hanyar. Lalu di Kota Banjarmasin, banjir masih melanda Jalan KM6 Sungai Lulut, dan Sultan Adam. 


“Di Kabupaten Barito Kuala, daerah yang masih tergenang itu adalah Kecamatan Mandastana dan Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak,” ungkapnya. 


Hingga kini, Banser bersama relawan NU yang lain, masih setiap mendampingi warga dan menyuplai bantuan logistik serta segala kebutuhan mendesak. Senin (25/1) malam, Banser Kalsel berangkat menuju titik yang masih tergenang air untuk menyuplai bantuan.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad