Nasional MUNAS-KONBES NU 2017

Dukung Munas-Konbes NU, Ini yang Dilakukan Jaringan Santri Indonesia Tengah

Kam, 23 November 2017 | 18:00 WIB

Mataram, NU Online
Jaringan Santri Indonesia Tengah (Jarsit) mendukung terselenggaranya acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2017 yang diselenggarakan di Lombok Nusa Tenggara Barat. 

Sebagai bentuk dukungannya, Jarsit membagikan buku gratis dan mendeklarasikan delapan poin komitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memegang teguh Ahlussunnah wal Jama’ah. 

“Jarsit membagikan buku secara gratis pada acara Pembukaan Munas-Konbes NU di Islamic Center Masjid Raya Hubbul Wathan Mataram Nusa Tenggara Barat,” kata Ketua Jarsit Aditia Wahyudi, Kamis (23/11).

Menurut Aditia, ini juga adalah sebagai bentuk penegasan kembali kepada publik bahwa santri sejak dahulu memiliki komitmen kebangsaan, keindonesiaan dan keislaman yang kuat. Dengan ini, ia juga menegaskan, santri Indonesia Tengah mendukung pembangunan yang dicanangkan pemerintah dan menolak segala bentuk ujaran kebencian.

“Santri Indonesia mendukung pembangunan nasional yang sudah diprogramkan pemerintah," ucapnya.

Berikut delapan komitmen yang dideklarasikan Jarsit:

Pertama, kami santri Indonesia Tengah berpegang teguh pada akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

Dua, kami santri Indonesia Tengah mengukuhkan dan memelihara Islam Wathoniah sebagai santri Indonesia Tengah.

Tiga, kami santri Indonesia Tengah  siap berperan aktif mengamalkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Empat, kami santri Indonesia Tengah  siap berperan aktif menangkal segala bentuk radikalisme.

Lima, kami santri Indonesia Tengah siap berperan aktif menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Enam, kami santri Indonesia Tengah  siap berperan aktif menjunjung tinggi toleransi umat beragama.

Tujuh, kami santri Indonesia Tengah  siap menjaga khasanah keilmuan dan memelihara nilai-nilai kehidupan pondok pesantren serta bersedia menjadi pelopor pengawal muru’ah kiai dan ulama.

Delapan, kami santri Indonesia Tengah menerima dan mendukung hasil pembangunan nasional demi kemaslahatan umat.

(Red: Muchlishon Rochmat)