Nasional

Ekspor ke China dan Jepang, Petani NU Sukses Budidaya Tanaman Porang

Jum, 20 September 2019 | 15:35 WIB

Ekspor ke China dan Jepang, Petani NU Sukses Budidaya Tanaman Porang

Khoirul Imam Maliki, petani NU yang sukses membudidayakan tanaman Porang saat mengisi salah satu seminar di Rapat Pleno PBNU, Jumat (20/9).

Purwakarta, NU Online
Di kalangan masyarakat mungkin masih asing dengan tanaman Porang, tanaman jenis umbi-umbian yang hidup di semua dataran tanah ini ternyata menjanjikan bagi perekonomian warga menengah kebawah. Sangat cocok untuk masyarakat Indonesia, selain cara tanamnya yang sangat mudah, pohon Porang mudah ditemui di Indonesia. 

Memiliki nama latin Amorphophallus Muelleri Blume, Porang termasuk salah satu jenis tanaman iles-iles (badur) yang kerap tumbuh di hutan belantara. Porang juga bagian dari tumbuhan semak herbal yang berumbi di dalam tanah.
 
Tumbuhan Porang dinilai sangat bernilai ekonomi bahkan potensinya sangat besar karena diterima oleh berbagai negara untuk diolah beragam olahan makanan seperti makanan cepat saji. 

Porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tidak heran, kini sejumlah perusahaan di Indonesia melirik jenis tanaman porang untuk dikembangkan. 

Salah seorang petani NU yang sudah sukses membudidayakan Porang adalah Khoirul Imam Maliki. Pria yang lahir di Tulungagung, 26 Juni 1977 ini sudah membuktikan bisnis budidaya Porang di Jawa Timur. Atas kerja kerasnya itu, kini ia dipercaya negara China dan Jepang untuk menyuplai umbi-umbian Porang  dari Indonesia. 

“Kami sudah mengekspor ke Jepang dan China 900 ton dari kelompok usaha kami di Jawa Timur dalam bentuk mentah,” katanya kepada NU Online saat ditemui seusai menjadi pemateri Seminar Nasional pada Rangkaian Pleno PBNU di Pesantren Al-Muhajirin 2 di Ciseureuh, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (20/9). 

Ia menerangkan, dari satu haktare tanah bisa menghasilkan keuntungan sampai 960-jutaan. Dalam setahun, kelompok usahanya bisa mendapatkan miliaran rupiah dari hasil penjualan tanaman Porang ke luar negeri. 

“Kalau dari umbi per haktare itu bisa 960 jutaan, kalau dari per musim bisa mencapai 560 juta lebih,” katanya. 

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama membudidayakan tanaman Porang untuk dijadikan sumber usaha masyarakat karena bisa menghasilkan persentase yang tinggi bagi perekonomian masyarakat. 

“Cara tanamnya juga sangat mudah, semua tanah cocok yang penting bebas banjir,” ucapnya. 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad