Nasional

Eksportir Salatiga Jateng Undang Santri NU Belajar Mebel untuk Pasar Ekspor 

Rab, 4 Agustus 2021 | 00:00 WIB

Eksportir Salatiga Jateng Undang Santri NU Belajar Mebel untuk Pasar Ekspor 

Wakil Ketua PP LP Ma'arif NU Saidah Sakwan saat kunjungi sentra mebel di Salatiga, Jateng (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Salatiga, NU Online 
Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LPMNU) merintis kerja sama dengan produsen sekaligus eksportir furniture dan handicraft lokal Salatiga untuk mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan generasi muda Nahdlatul Ulama.

 

Wakil Ketua PP Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Saidah Sakwan mengatakan, bentuk kerja sama itu berupa program pelatihan praktis kerajinan kayu selama 6 bulan dengan peserta diasramakan dan mendapat uang saku.

 

"Usai pelatihan, peserta dilepas untuk mandiri dan produknya langsung diserap eksportir untuk memenuhi buyer (pembeli, red) di pasaran internasional," kata Saidah usai melakukan pertemuan dengan pemilik CV L'Ambiance eksportir lokal di Salatiga, Ahad (1/8).

 

Kepada NU Online, Selasa (3/8) Saidah menyampaikan, pelatihan olah kayu peluang bagus bagi angkatan kerja Nahdliyin di Jateng. Karena itu pihaknya akan tawarkan dan mengundang nahdliyin muda Jateng yang baru saja lulus SLTA atau pesantren yang berminat berwirausaha di sektor furnitur dan kerajinan kayu. 

 

Direktur CV L'ambiance Edi Suwito mengatakan, dirinya menekuni usaha produksi furnitur dan kerajinan kayu sudah sejak 20 tahun lebih lalu dan sudah memiliki jaringan lokal maupun mancanegara. Meski akibat pandemi covid pangsa pasar goyah, L'ambiance pun berkesempatan melakukan konsolidasi internal.

 

"Kini ketika kondisi Eropa membaik, pangsa pasar ekspor kembali menggeliat dan terbuka, sejumlah buyer lama sudah berkomunikasi meski melalui saluran online. Kami ingin peluang ini juga bisa dimanfaatkan angkatan kerja nahdliyin," tuturnya.

 

Namun lanjutnya, sebelum itu perlu membekali diri dengan berbagai kemampuan. Tidak hanya skill dan kompetensi tetapi juga wirausaha atau enterpreneur. Kemampuan ini dapat dijadikan bekal untuk membangun kepercayaan mitra usaha. L'ambiance siap membekalinya.

 

Dikatakan, bentuk dan skema kemitraan dengan kalangan Nahdliyin saat ini masih pada tahap persiapan pembicaraan. Yang jelas pihaknya sama sekali tidak ada motivasi mengeksploitasi, justru sebaliknya ingin bergandengan tangan memanfaatkan peluang ini secara proporsional dan profesional.

 

"Peserta program ini kami dorong untuk menjadi wirausahawan bukan menjadi pekerja pabrikan atau tukang," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda 
Editor: Abdul Muiz